Pemerintah Indonesia melalui program diversifikasi pangan berupaya untuk mengurangi ketergantungan pada padi sebagai sumber pangan utama. Diversifikasi pangan bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dengan memanfaatkan berbagai jenis tanaman lokal yang kaya nutrisi dan memiliki ketahanan tinggi terhadap kondisi lingkungan yang beragam. Jewawut muncul sebagai solusi potensial yang tidak hanya menawarkan ketahanan, tetapi juga keunggulan nutrisi yang luar biasa.
Apa itu Jewawut?
Jewawut (Setaria italica), atau sering dikenal sebagai foxtail millet, merupakan salah satu jenis tanaman serealia. Tanaman ini termasuk ke dalam keluarga Poaceae. Jewawut telah dibudidayakan sejak ribuan tahun lalu di Asia dan Afrika. Sejarah mencatat bahwa jewawut sudah menjadi bagian penting dari diet masyarakat kuno di India dan China. Bentuk bijinya yang kecil dan lonjong, serta warnanya yang kuning keemasan, membuatnya mudah dikenali. Berbeda dengan padi, jewawut memiliki siklus hidup yang lebih pendek dan dapat tumbuh di berbagai kondisi tanah, termasuk tanah yang kurang subur.
Kandungan Nutrisi Jewawut
Jewawut dikenal kaya akan nutrisi esensial. Biji jewawut mengandung karbohidrat, protein, serat, dan lemak yang penting bagi tubuh. Berikut adalah beberapa kandungan gizi utama dari jewawut:
Karbohidrat
Jewawut kaya akan karbohidrat. Bahkan menurut Kementerian Pertanian Indonesia, kandungan karbohidrat pada jewawut sebesar 84,2%. Karbohidrat kompleks ini dapat memberikan energi berkelanjutan dan mendukung fungsi tubuh sehari-hari, serta dapat membantu menjaga kadar gula darah yang stabil.
Protein
Jewawut mengandung protein yang cukup tinggi yaitu sebesar 10,7%. Besarnya kandungan protein tersebut menjadikannya sumber protein nabati yang baik, terutama bagi mereka yang menjalani diet vegetarian atau vegan.
Serat
Kandungan serat dalam jewawut membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung. Presentase kandungan serat dalam jewawut adalah 1,4%.
Lemak
Terakhir adalah lemak. Biji jewawut mengandung lemak sehat dalam jumlah yang moderat yaitu 3,3%, yang diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk penyerapan vitamin dan produksi hormon.
Keunggulan Jewawut Sebagai Alternatif Pengganti Padi
Jewawut menawarkan beberapa keunggulan yang menjadikannya alternatif yang menjanjikan untuk padi:
- Tahan terhadap Kondisi Iklim Ekstrem: Salah satu keunggulan utama jewawut adalah kemampuannya tumbuh di kondisi cuaca yang ekstrem, termasuk daerah kering dan tanah yang miskin nutrisi. Ini membuatnya ideal untuk daerah yang sering mengalami kekeringan.
- Produksi yang Lebih Cepat dan Mudah: Siklus hidup jewawut yang lebih pendek berarti tanaman ini dapat dipanen lebih cepat dibandingkan padi. Hal ini memungkinkan petani untuk mendapatkan hasil panen lebih sering dalam setahun.
- Potensi Hasil Panen yang Tinggi: Jewawut mampu menghasilkan biji-bijian dalam jumlah besar meskipun ditanam di lahan yang kurang subur. Dengan teknik budidaya yang tepat, hasil panen jewawut dapat sangat menguntungkan.
- Mudah Dibudidayakan: Tanaman jewawut relatif mudah dibudidayakan dan tidak memerlukan perawatan yang intensif, sehingga cocok untuk petani dengan sumber daya terbatas.
- Mengandung Senyawa Tanin: Jewawut mengandung senyawa tanin yang dapat berfungsi sebagai antihipertensi, memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan jantung.
Cara Budidaya Tanaman Jewawut