Wolo, Sulawesi Tenggara - Hujan yang terus menerus menyebabkan bendungan air perusahaan di daerah tersebut jebol pada Senin (8/5/2023) malam. Akibatnya, puluhan rumah warga terendam banjir. Selain itu, banjir dan limbah tambang tercampur juga membuat sejumlah ruas jalan di jalan trans Sulawesi terdampak, menyebabkan gangguan pada aktivitas lalu lintas.
Menurut Ilham, camat Wolo, kejadian banjir ini langsung mempengaruhi empat desa dan dua kelurahan yang berada di sekitar bendungan milik PT CNI. Rumah warga, sawah, dan tambak mengalami kerusakan yang signifikan di desa Ponre Waru, Samaenre, Lapao-pao, dan desa Muara Lapao-pao (Babarina).
Puluhan rumah warga dilaporkan terendam banjir akibat jebolnya bendungan. Warga yang terkena dampak tersebut terpaksa mengungsi sementara dan menderita kerugian yang cukup besar. Selain itu, limbah tambang yang bercampur dengan air banjir mencemari beberapa ruas jalan di jalan trans Sulawesi, menghambat aktivitas lalu lintas dan menyebabkan kemacetan.
Pemerintah setempat segera merespons kejadian ini dengan mengirimkan tim evakuasi dan bantuan darurat kepada warga yang terdampak. Langkah pemulihan dan rehabilitasi wilayah yang terkena dampak segera dilakukan, termasuk membersihkan lumpur tambang dan memperbaiki infrastruktur yang rusak.
"Andriantito, seorang staf PT CNI, menyatakan bahwa perusahaan akan bertanggung jawab dan berperan aktif dalam penanganan dampak yang ditimbulkan oleh jebolnya bendungan ini. Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab di blok Kapao-pao, PT CNI akan bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatasi masalah ini," ujar Ilham.
Kejadian ini menyoroti pentingnya pengawasan dan pemeliharaan yang baik terhadap infrastruktur bendungan, terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem seperti hujan yang terus menerus. Kerjasama antara perusahaan tambang dan pemerintah dalam menangani dampak bencana alam seperti ini sangat penting guna melindungi masyarakat dan lingkungan sekitar serta memastikan keberlanjutan operasi yang bertanggung jawab.
Oleh: Haryadi Agust Karya
Dosen: Dr. Subkhi Ridho
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H