Lihat ke Halaman Asli

Kapan Selesainya Ribut Terus Masalah Ucapan Natal?

Diperbarui: 24 Desember 2015   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto Pribadi"][/caption]

Kapan selesainya ribut terus masalah agama. Bagaimana mau rukun, bila sekedar memberi penghargaan kepada teman yang merayakan natal saja terus dipermasalahkan. Tidak pernah dipikirkan misalnya, bagaimana bila yang merayakan natal itu rekan kerja kita, bos kita? atau bagaimana bila yang merayakan natal itu keluarga kita? Ayah Ibu Kita? Apakah sikap diam dan acuh kita tidak akan mengganggu hubungan kita dengan mereka? Dalam konteks lebih luas, bagaimana nanti nasibnya kerukunan antar agama diindonesia ini bisa terus dipertahankan?.

Jika secara terang-terangan, secara terbuka melalui media sosial, melalui corong-corong masjid diteriakan haram hukumnya mengucapkan selamat natal, plus disertai dengan alasan dan ulasanya, yang tentu saja berpotensi menyinggung non muslim. Bukankah tindakan seperti ini merupakan produksi kebencian dan menyuburkan bahaya laten konflik antar agama?. Pertanyaan berikutnya, apakah tujuan kita beragama untuk mengada-adakan alasan untuk memulai permusuhan?

Saudaraku percayalah, Tuhan tidak akan memasukan kamu kedalam neraka hanya karena kamu memberi ucapan selamat natal, atau selamat selamat kepada umat nonmuslim yang lainnya. Terlalu picik dan lebay cara berpikir yang menyimpulkan memberi ucapan sama dengan ikut mengakui keyakinan mereka. Bukankah Tuhan yang kita sembah itu Tuhan yang maha bijaksana?

Sebagai negara yang penduduknya mayoritas muslim, korupsi di Indonesia luar biasa. Bahkan tak tanggung tanggung, menteri agamanya pun ikut-ikutan korupsi. Artinya apa, ada masalah kerusakan moral/akhlak yang jauh lebih serius, dan sangat jauh lebih penting untuk dibenahi, ketimbang selalu meributkan perkara ecek-ecek seperti pemberian ucapan selamat natal ini.Dalam konteks internasional, bahkan hari inipun ada ketakutan luar biasa dunia ketika melihat islam. Ada Islamophobia.

Dunia internasional khususnya barat ketakutan terhadap islam bukan karena mereka itu setan yang kemudian jadi takut karena melihat gerombolan malaikat suci bernama orang islam. Bukan, mereka tentu saja bukan setan, orang islam juga terbukti tidak selalu seperti gerombolan malaikat yang suci dan baik hati. Mereka, orang barat juga manusia sama seperti kita. Mereka takut, karena faktanya gerakan islam belakangan banyak berubah menjadi gerakan-gerakan eksklusif, intoleran, bahkan beberapa kali terbukti sanggup menebarkan teror kemanusiaan.

MEMAHAMI ISLAM KEMBALI

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّمَابُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”

Islam hadir untuk menyempurnakan akhlak. Dan akhlak umat muslim saat ini lah yang harus dibenahi karena sudah sangat memalukan. Agama islam saat ini nasibnya tragis, cuma jadi alat bisnis, alat menguasai, alat politik, alat untuk menciptakan musuh, alat untuk membuat manusia jadi bodoh, picik, terbelakang, bahkan agama islam juga bisa jadi alat untuk membunuh manusia lain tanpa perasaan merasa bersalah!. Sekarang, lebih sulit mana, mencari contoh orang islam yang akhlak atau kelakuanya baik dengan mencari orang islam yang kelakuanya buruk?

Hari ini dunia barat terus bertumbuh maju karena mengedepankan pengetahuan dan teknologi. Peradaban barat yang katanya kafir itu telah menciptakan mobil,pesawat, laptop, TV, Facebook, dan lain-lain yang umat islam pun ikut memanfaatkanya. Bahkan ilmuwan baratpun sudah sampai ke bulan, ke mars, dan saat ini tengah mencari planet lain yang bisa ditinggali untuk mengatasi ledakan populasi penduduk bumi. Lalu apa yang sudah dihasilkan oleh umat islam? Cukupkah hanya dengan menghasilkan banyak pria berjenggot? Bila peradapan barat bergerak maju kedepan, maka sebaliknya gerakan umat Islam justru ingin mundur kebelakang! Apa ini tidak aneh?? Jadi ada dua penyakit besar umat islam saat ini, yaitu: Sudah semakin terbelakang, akhlaknya buruk pula..

Perlu alasan, perlu bukti, untuk mengatakan bahwa islam adalah agama terbaik.Agama Islam harus dapat dibuktikan mampu memberikan perubahan perilaku penganutnya menjadi lebih baik. Tanpa itu semua, maka semua klaim bahwa agama islam adalah agama terbaik, paling mulia disisi Allah (Tuhan) adalah klaim omong kosong belaka. Bukan keyakinan seseorang yang harus dinilai, tetapi perbuatanya! Untuk apa merasa memiliki keyakinan terbaik tetapi perbuatanya buruk? Tantangan terbesar umat islam saat ini adalah, bagaimana caranya melakukan pembaharuan islam, agar Islam mampu sebagai resep jitu untuk memperbaiki moral, melecutkan kecerdasan dan mengejar ketertinggalanya, yang dengan semua itu agama islam benar-benar bisa berdampak positif  bagi peradaban dunia. Bila hal itu sudah bisa diwujudkan, maka citra islam yang belakangan ini buruk akibat ulah koruptor dan teroris islam  bisa dipulihkan!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline