Lihat ke Halaman Asli

Perempuan dan Politik

Diperbarui: 6 Januari 2019   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandangan sebagian masyarakat tentang politik masih sangat negatif. Terlebih lagi bagi kaum perempuan. Padahal politik itu sangat penting untuk kehidupan sebuah bangsa dan negara.

Segala sesuatu yang berkaitan dengan perekonomian misalnya soal pasar, harga, layanan publik dan lain sebagainya adalah hasil kebijakan politik. Banyak yang tidak menyadari akan hal itu. Bahkan banyak yang antipati terhadap politik khususnya perempuan.

Jika kita lihat, hak-hak perempuan masih banyak yang harus diperjuangkan. Seperti halnya keterwakilan perempuan dalam parlemen. Kuota sebanyak 30 % di parlemen pun belum juga terpenuhi. Itu artinya ketimpangan gender dibidang politik masih menjadi problem. Diantara negara-negara ASEAN, Indonesia masih menduduki peringkat keenam dibawah Filipina, Laos, Vietnam, Singapura dan Kamboja dengan keterwakilan perempuan sebanyak 19,80% di parlemen.

Ketidaktahuan masyarakat mengenai politik membuat masyarakat enggan untuk perpolitik. Apalagi untuk ikut serta dalam partai politik. Hal tersebut yang membuat aktivis perempuan dari Wonogiri yang juga Anggota DPR RI Komisi VIII Hj. Endang Maria Astuti berinisiatif terjun langsung kedalam dunia politik. Menurutnya, politik adalah alat untuk memperbaiki keadaan bangsa dan negara.

Salah satu komitmennya adalah memperjuangkan hak-hak perempuan di parlemen dan melakukan pendidikan politik bagi masyarakat.

#Harwanto




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline