Lihat ke Halaman Asli

Diabetes: Every Moment with You is the Sweetest One

Diperbarui: 10 September 2015   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tagline yang mengalun manis pada salah satu produk gula memang sangat tepat untuk menceritakan penyakit “manis” ini.

14 November  adalah Hari Diabetes Dunia. Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik berupa gangguan pada sistem endokrin dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin atau kerja insulin. Kelainan ini menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah yang memberikan komplikasi pada berbagai organ.

 

Penyakit yang umumnya terjadi karena degeneratif ini adalah penyakit yang sangat populer di Indonesia, hingga menempatkan Indonesia pada peringkat keempat sebagai penyandang diabetes terbanyak di dunia.

 

Diabetes Melitus, khususnya yang tipe II, merupakan penyakit yang sangat erat kaitannya dengan gaya hidup. Perubahan gaya hidup yang cenderung sedentary membuat penyakit ini kian cepat merajai dunia kesehatan. Ya, DM tipe II dapat dicegah, sangat dapat dicegah.

 

Pencegahan DM tipe II memang cenderung ditunjukkan kepada orang yang berisiko. Risiko penyakit dapat dibedakan menjadi 2, yaitu dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi.

 

Risiko yang tidak dapat dimodifikasi misalkan riwayat anggota keluarga yang mengalami DM, riwayat lahir atau melahirkan dengan berat badan rendah atau >4000 gram. Diabetes memang sebagian besar diturunkan. Untuk orang yang memiliki risiko ini, tujuan pencegahan adalah memperlambat terjadinya DM.

 

Risiko yang dapat dimodifikasi adalah obesitas, hiperkolesterolemia, rendahnya aktivitas fisik, hipertensi, diet tinggi gula rendah serat. Tujuan pencegahan pada orang dengan risiko ini adalah menurunkan peluang terjadinya DM di usia selanjutnya.

 

Kunci menuju hari indah tanpa Diabetes hanya satu, MODIFIKASI GAYA HIDUP!

 

Gaya hidup yang dimodifikasi dapat dilakukan dari berbagai sisi. Pertama dari segi makanan, prinsipnya diet rendah gula, rendah kolesterol, dan tinggi serat. Contoh nyatanya, mengganti nasi putih menjadi nasi merah, mengganti ayam goreng menjadi ayam kukus, membatasi konsumsi gula dalam minuman bahkan sangat dianjurkan hanya mengonsumsi air putih sebagai minuman, makan sesuai dengan energi yang dibutuhkan, agar energi dari makanan yang berleih tidak tersimpan menjadi lemak, dan untuk yang mengalami obesitas (BMI>25kg/m2 untuk Asia) kurangi konsumsi sebanyak 500 kalori sehari, atau sekitar porsi normal satu kali makan.

 

Dari segi aktivitas fisik, prinsipnya adalah banyak bergerak. Olahraga diharapkan dengan intensitas sedang atau aerobik secara rutin setiap minggu (minimal 150 menit/minggu). Cara mudahnya adalah mengganti lift dengan tangga, memilih berjalan kaki dari pada mobil/motor untuk menjangkau tempat yang dekat, berjalan jalan sekitar rumah/kantor saat jenuh dari pekerjaan.

 

Dari segi psikis, prinsipnya adalah no stress. Stress dipercaya mampu meningkatkan metabolisme sehingga dapat memicu nafsu makan berlebih secara tidak terkendali, yang jelas akan sangat berbahaya bagi kesehatan. Tidur yang cukup, juga merupaka dasar penting dari gaya hidup sehat. Begadang diyakini akan mengacaukan metabolisme tubuh, selain itu juga kecenderungan untuk lapar dan ngemil sangat tinggi pada malam hari. Terakhir, rokok. Batang kecil pembunuh perlahan ini sebaiknya segera dimatikan sebelum rokok membunuhmu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline