Lihat ke Halaman Asli

Air Sebagai Sumber Kehidupan

Diperbarui: 7 Februari 2022   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Air Sebagai Sumber Kehidupan

Semua individu di dunia merasakan dan menyadari betapa pentingnya peran air dalam berbagai aspek kehidupan. Sudah sepatutnya, bahwa air adalah aset karakteristik yang memiliki nilai finansial yang sangat tinggi, terutama jika dilihat dari perspektif biologis dan budaya. 

Dengan asumsi kita melihat setiap bagian dari keberadaan manusia yang berasal dari tingkat budaya manapun, tidak dapat dipisahkan dari keberadaan air. 

Demikian pula ada kecenderungan bahwa semakin tinggi budaya manusia, semakin tinggi pula ketergantungannya pada air, sesuai dengan kebutuhan yang semakin berkembang. Peranan air yang sangat menunjang dari perspektif ekonomi adalah sebagai pembangkit energi (PLTA), media di bidang transportasi pada berbagai skala yang berbeda, dan memberikan wahana yang berbeda di bidang industri perjalanan. 

Dalam dunia makhluk hidup, air tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan itu sendiri. Kelompok makhluk dan manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air, meskipun kandungan air di setiap jaringan berbeda beda. Secara umum tubuh manusia mengandung 60-85% air. Variasi pada usia individu, semakin tua jaringan tubuh semakin terhidrasi. 

Dalam kehidupan sehari-hari kita membutuhkan air bersih untuk minum, memasak, mencuci, mencuci dan berbagai keperluan. Air yang kita gunakan juga harus berstandar 3B, yaitu tak berwarna, tak berbau dan tak beracun.

Permasalahan air yang sering terjadi di lingkungan sekitar yakni, adalah pencemaran air karena limbah rumah tangga. Air limbah rumah tangga (sullage) adalah air limbah yang tidak mengandung kotoran manusia dan dapat berasal dari buangan kamar mandi, dapur, air cucian, dan limbah lain yang mungkin mengandung mikroorganisme patogen. 

Air limbah rumah tangga adalah sumber utama kontaminasi di wilayah perkotaan. Volume air limbah rumah tangga bergantung pada volume air yang dimanfaatkan oleh penduduk setempat.

Ada berbagai cara yang bisa diterapkan guna mengatasi persoalan limbah cair rumah tangga, salah satunya adalah IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). IPAL merupakan salah satu cara untuk mengolah limbah cair (buangan dari toilet, dari air cucian ataupun kamar mandi). 

IPAL yang sangat dikenal oleh kalangan masyarakat pada umumnya adalah IPAL limbah toilet atau disebut juga septic tank. Bagian IPAL terdiri dari unit pengolahan limbah, jaringan penyalur dan asosiasi jalur dari satu rumah ke rumah lainnya. Dengan demikian, IPAL yang dibangun akan memiliki kapasitas sebagai berikut :

  • Membantu mitigasi masalah kesehatan, karena dengan kehadiran IPAL yang sesuai, air bersih dapat terlindungi dari mikroorganisme dan mikroba seperti E. Coli.
  • Mengurangi masalah ekologi yang lebih parah, mengingat dengan adanya IPAL, sifat sumber air bersih dapat dipertahankan sebagai bahan baku untuk pengolahan air bersih yang akan datang selanjutnya.
  • Dari perspektif keasrian, IPAL membantu membatasi aroma dan membatasi perspektif tampilan yang tidak menarik. Banyak IPAL telah dibuat sedemikian rupa dengan memperkenalkan sarana lain yang berguna bagi masyarakat dengan menyuguhkan berbagai warna yang menarik dan juga memikat. Pada akhirnya, IPAL memiliki banyak kapasitas yang dapat dimanfaatkan oleh daerah setempat dan IPAL juga dapat berperan dalam memperindah lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline