ALUMNI SMANTO 170-1 PEDULI TONDANO
Oleh : Bert Toar Polii
Akumni Smanto 170-1 Tondano mencoba membuat gebrakan spektakuler peduli Tondano menanggapai berbagai masukan dari WAG Tondano Kinatounku.
Bersama tokoh-tokoh senior dari Tondano, seperti Vreeke Runtu, Harry Montolalu, Lucky Kalonta, Kiddy Mamuaya, Edu Pakasi, Ibu Joice Ansori Rumbayan, Frans Wagey dan lain-lain, Alumni Smanto 170.1 merencanakan dua kegiatan besar peduli Tondano dengan cara memperindah Kota Tondano.
Ada dua program yang direncanakan, jangka pendekMari Menanam Bunga di halaman rumah atau dalam bahasa Tondano Meimou Tumanem Wungang Waki Kalasan.
Agar menarik maka akan dibuat semacam lomba yang rencananya jika memungkinkan dikaitkan dengan perayaan HUT Minahasa yang jatuh pada tanggal 5 Nopember 2020 atau selambat-lambatnya sebelum Hari Natal 25 Desember 2020.
Selain itu untuk program jangka menengah di jalan-jalan masuk ke Tondano seperti dari Tataaran sampai Tondano, dari Tounsaru, Touliang Oki, Papakelan ditanam Tabebuya kuning atau pohon terompet emas, sejenis tanaman yang berasal dari Negara Brazil yang sering dikira tanaman dari Jepang karena mirip tanaman sakura.
Program jangka menengah ini akan melibatkan masyarakat Tondano atau yang mencintai kota Tondano dimanapun mereka berada untuk ikut peduli dengan keindahan kota Tondano. Caranya mereka bisa mengadopsi pohon Tabebuya dengan mengisi dompet peduli dan Koperasi atau wadah yang dibentuk akan menanam kemudian memelihara pohon tersebut. Sebagai ucapan terima kasih, nama yang adopsi akan ditulis di pohon atau di area sekitar pohon.
Namun tentu saja ini perlu bekerjasama dan melibatkan instasi terkait dari Pemda Minahasa.
Sebagai Personal in Charge untuk membentuk kepanitian di Tondano telah ditetapkan Dr. Anetha Lyta Flora Tilaar, M.Si dari Unima dan Ir. Petrus Rizal Richard Ignatius Montong.
Selanjutnya program kedua adalah program jangka panjang untuk membentuk Koperasi yang salah satu tujuan utama untuk memberdayakan sawah-sawah di sekeliling Tondano terutama di daerah Boulevard Tondano dan di sisi jalan dari Kiniar menuju Touliang Oki, dari Katinggolan menuju Papakelan agar tidak terbiar seperti saat ini.