Musim kemarau merupakan hal yang pasti terjadi, namun terkadang durasinya dapat terbilang lama dan dalam dampak yang lebih parah dari biasanya. Oleh karena itu berikut merupakan pembahasan tentang "apa akibat dari musim kemarau yang panjang?".
1. Kekeringan dan Krisis Air
Musim kemarau yang panjang terjadi akibat penurunan curah hujan secara signifikan, akibat dari hal tersebut berdampak pada penurunan drastis dalam pasokan air tanah, baik untuk konsumsi manusia maupun pertanian.
Daerah-daerah yang bergantung pada sungai atau danau untuk suplai air dapat mengalami kekeringan yang parah apabila curah hujan terus menurun.
Selain suplai air, kemarau yang parah juga dapat mempengaruhi distribusi air bersih di masyarakat, perairan irigasi pertanian, dan kebutuhan industri serta pabrik.
2. Krisis Pangan
Hilangnya curah hujan atau kemarau dapat mengakibatkan kurangnya pasokan air untuk irigasi dan perairan tanaman, apabila hal tersebut berlangsung dalam kurun waktu yang lama maka dapat mengakibatkan gagal panen dan berimbas pada kelangkaan pangan.
Harga makanan pokok bisa terpengaruh dan melonjakan harga beli karena suplai dari petani terus berkurang. Bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertanian dapat mengalami gangguan ekonomi karena lahan pertanian atau perkebunan tidak menghasilkan pundi-pundi rupiah.
3. Kebakaran Hutan
Vegetasi atau tanaman yang kering selama musim kemarau dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan. Kebakaran yang terjadi akibat kekeringan tidak hanya merusak lingkungan alam tetapi juga berimbas pada rusaknya habitat alami satwa liar.
Selain berimbas pada alam, kebakaran hutan akibat musim kemarau juga dapat menyebabkan pencemaran udara yang parah dan ancaman bagi kesehatan manusia.
Kebakaran hutan di musim kemarau juga cenderung lebih sulit untuk ditangani karena terbatas serta sulitnya pasokan air yang tersedia.
4. Gangguan Kesehatan
Kekeringan yang berkelanjutan dapat mempengaruhi ketersediaan air bersih di masyarakat, baik untuk kebutuhan, minum, masak, mandi atau mencuci.
Apabila suatu wilayah dominan mengakses air bersih yang bersumber langsung dari alam atau tadahan alami, maka musim kemarau yang panjang dapat dengan cepat menguras persediaan air pada sumber utama tanpa adanya penggantian ulang air. Apabila kondisi tersebut terus terjadi maka masyarakat dengan terpaksa mengakses sumber air lainnya yang bisa saja kurang sehat atau kotor.