Lihat ke Halaman Asli

Teduh Jiwa

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kali ini aku mengisyaratkan sesuatu

menjalin mentari dengan penuh khidmat

mereka berlarian di antara ilalang

berkejaran bak tak jemu

menanti singupnya rendah hati para bukit

tanpa arah aku meneropong gelap

hingga tak maksud hati aku kembali mengerat

satu arah dengan perginya peraduanku

kelam berhasrat untuk memenanginya

seiring renta memadu kasih

dihadapan anak tak berkepala rumah tangga

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline