Lihat ke Halaman Asli

Hartoyo

“Dan diatas setiap orang yang berpengetahuan, ada yang Maha mengetahui”. (QS.Yusuf 12:76)

Dalam Obrolan Santai

Diperbarui: 22 Oktober 2021   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam Obrolan Santai

"Kebenaran itu apa?" Sebuah pertanyaan tiba-tiba muncul dalam obrolan santai. Sejenak aku menjadi termangu dengan pertanyaan tersebut. Seharusnya itu pertanyaan mudah, sederhana dan bisa di jawab dengan segera, toh ini bukan forum resmi yang membahas keilmuan secara serius maka tinggal bilang bahwa kebenaran adalah sesuatu yang sesuai dengan kenyataan, misalnya, umur manusia bertambah tapi jatah hidup berkurang, Samarinda ada di Kalimantan Timur, dan lain sebagainya.

Atau tinggal bilang bahwa kebenaran adalah perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat atau perilaku yang sesuai dengan tuntunan agama. Dengan jawaban seperti itu, harusnya pembicaraan selesai dan beres. Tetapi ternyata tidak, mereka setuju dengan jawaban tersebut tetapi berharap pembahasannya tetap berlanjut, apalagi hari belum terlalu malam untuk mengakhiri pembicaraan.

Mereka berharap pembahasan ditambah dan sedikit menggigit, misalnya kapan sesuatu bisa disebut benar dan kapan disebut salah. Hanya tidak perlu mendalam apalagi sampai menjurus ke arah filsafat. Tidak perlu membahas seperti yang ada dalam teori-teori kebenaran, misalnya teori korespondensi, teori koherensi dan lain sebagainya. Kebenaran yang bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari dan ditafsirkan bebas menurut pendapat pribadi saja, seperti yang berikut ini :

1.Kebenaran adalah sesuatu yang tidak bisa dibantah dan tidak bisa dipertentangkan.

 Pernyataan bahwa semua manusia akan mati adalah sebuah kebenaran yang tidak bisa dibantah oleh siapapun. Kalau ada yang menyatakan bahwa ada manusia hidup abadi itu hanya ada dalam dongeng atau film fiksi. Ini adalah kebenaran yang bisa diterima oleh semua manusia dan tidak akan ada yang bisa membantah atau mempertentangkan.

2. Kebenaran tergantung posisi geografis.

Bagi kita yang hidup di Indonesia posisi Ka'bah itu berada di sebelah barat tapi bagi manusia yang berada di bumi belahan lain bisa berbeda, tergantung letak geografis mereka terhadap Ka'bah ada di mananya, bisa di Timur, di Utara dan lain-lain. Dalam hal ini kebenaran dilihat dari posisi masing-masing, semuanya benar dan juga tidak perlu dipertentangkan.

3. Kebenaran satu pihak.

Kebenaran yang benar menurut salah satu pihak tetapi kurang benar bagi pihak lain, misalnya agama. Bagi penganut sebuah agama akan berpendapat bahwa agama yang dianutnya adalah yang paling benar dan yang lain kurang benar. Sementara pihak lain juga beranggapan bahwa agama dialah yang paling benar dan yang lain salah. Kita beruntung berada dalam negara yang saling menghargai dan menghormati perbedaan agama, bahkan perbedaan suku, ras dan golongan.         

4. Kebenaran yang dimanipulasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline