Lihat ke Halaman Asli

Sapu tangan

Diperbarui: 15 Maret 2021   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

              sapu tangan


sapu tangan kain sutera
dihiasi garis sudut berwarna
serta doa ku ucapkannya
jangan sampai terlupa


bawa selalu sapu tangan
air mata berlinang gunakan
ujung jarimu cium sapu tangan
tidak apa sehabis makan


simpan selalu sapu tangannya
terima kasih, selamat serta
diujung pinggir jalan perbatasan kota
diiringi suara knalpot merdu terasa


bicara kita nun seorang pemilik kendaraan
yang menuntut terserempet terselesaikan
ada saja seribu pembahasaan
volume suara kita naikan


atau menunggu jalan sepi
terlarut, waktu hampir jam 12 malam sampai
aku lupa jalan tidak pernah tidur selalu ramai
ia juga ingin melihat kita berjalan bersama dalam ramai.

#dik, nasi gorengnya keburu dingin!

Penulis : Hartono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline