Lihat ke Halaman Asli

Asisten Warung Tegal

Diperbarui: 2 Desember 2017   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Beberapa tahun yang lalu, kedua orang tua saya yang Wartegan memiliki beberapa asisten warung Tegal (AWT),dan Para AWT di era orang tua saya itu bekerjanya benar - benar sepenuh hati (bc= mengabdi) dan jarang ada keluh kesah yang terdengar dari ucapan mereka.

Hal seperti itu, jarang sekali saat ini. Sulit mendapatkan seorang AWT yang bisa bertahan hingga bertahun-tahun dan menjadi loyal kepada keluarga kita. Hal tersebut bukan hal yang mengejutkan, karena jamannya sudah berubah,sepuluh tahun yang lalu, seorang AWT tidak akan bisa berkomunikasi dengan keluarga dan temannya di kampung jika tidak bertemu langsung. Saat ini, handphone ples aplikasi media sosial dengan mudahnya di akses.

Dan seringnya mengakses media sosial tersebut timbulah " gengsi pekerjaan", sehingga sekarang banyak orang yang berupaya tidak bekerja sebagai AWT dan memilih pekerjaan lain. Hal ini sebenarnya wajar terjadi karena pada kenyataannya tingkat ekonomi juga pendidikan Indonesia saat ini sudah meningkat. Sehingga para calon - calon AWT lebih memilih pekerjaan lain.

Beberapa alasan tersebut diatas bermuara pada satu kondisi bahwa stok tenaga kerja asisten warung Tegal saat ini jauh berkurang, sementara permintaan terus meningkat. Saya tidak heran ketika ada majikan yang berusaha mengalah dan selau berusaha menyenangkan AWTya. Agar terus bekerja meski pun hati majikannya tersebut sebetulnya "mrungkul" apa bila tingkah laku AWTnya tersebut ada yang tidak dia sukai.tapi kenyataannya masih saja ada AWT yang arogan dengan minta pulkamp dadakan padahal sang majikan belum punya stok cadangan.

Sehingga saat ini banyak keluarga besar warteg bertahan hidup tanpa seorang AWT, karena mereka pikir"timbang stres mikir pembokat sing kakeen reka mending dagang lanang wadonan bae,dagange sanyandake,sing penting pikirane tenang gadine awake sehat".

Setuju,lur?
*foto adalah contoh majikan warteg yang sedikit stres mikiri AWTne..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline