Saat mendengar suara ibunda dan bapak ditelepon sering mmbuat saya meneteskan air mata.Terkadang saya merasa begitu berdosa.karena,merasa mereka begitu lebih merindukanku.ketimbang aku mrindukan mereka.
Sungguh mereka berdua tiada henti menginginkan kebahagian anaknya.Tiada henti mengalirkan ketulusan,cinta,dan kasih sayang.Juga tiada henti mendidik jiwa ini.Mereka berdua mencontohkan bagaimana menjadi orang tua yang penuh tanggung jawab.Tidak pernah lengah memperhatikan anak-anaknya meskipun sudah dewasa dan memiliki keluarga.
Sehingga saya sangat khawatir kalau termasuk mereka yang tidak berbakti kepada kedua orang tuanya.Saya khawatir terlalu asyik dengan dunia saya,dengan kesibukan saya,sehingga hak mereka berdua tidak saya tunaikan sebagaimana mestinya.Meskipun saya sangat yakin mereka sangat mencintai saya dan sama sekali tidak mempersoalkan apakah saya merindukan mereka atau tidak.
Ya Alloh,ampunilah hamba-Mu ini kalau hamba-mu ini secara tidak sengaja berbuat durhaka kepada kedua orangtua.Ya Alloh,jangan kau biarkan hamba-Mu ini melakukan sesuatu yang ternyata itu termasuk bagian dari durhaka kepada orang tua.
Diantara huruf-huruf yang tersusun dalam tulisan ini,wajah ayahanda dan ibunda trcinta muncul begitu saja.oh apa kabar ibu?apa kabar bapak?.Ananda sangat mencintai kalian berdua.
Mohon doa restunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H