Lihat ke Halaman Asli

Hartono

Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023, Prodi PPG Sekolah Pascasarjana UM

Antara Aku dan Kewajiban Sholat, Sebuah Refleksi dan Analisis Kehidupan

Diperbarui: 19 Juni 2024   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT, yang diberikan anugerah dan keistimewaan yang lebih daripada makhluk ciptaan Allah lainnya. Manusia diberikan beberapa keistimewaan jika dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah lainnya. Dari segi fisik manusia diberikan keistimewaan dan kesempurnaan. 

Manusia diciptakan memiliki akal dan nafsu, hal itu berbeda dengan malaikat yang tidak punya akal dan nafsu, serta hewan yang hanya memiliki nafsu. Sebagai makhluk yang diciptakan paling sempurna, manusia diciptakan dengan bekal tugas dari Allah yang harus diemban. 

Tugas tersebut adalah sebagai khalifah di bumi yang bertugas untuk merawat dan memelihara bumi seisinya, dan tugas sebagai hamba untuk menyembah dan mengabdi kepada Allah SWT. Selain itu manusia adalah makhluk yang diberi kekhususan yakni diberikan akal yang dapat digunakan untuk berpikir dan menentukan jalan hidupnya sendiri. 

Dari keistimewaan tersebut-lah maka manusia nantinya juga akan dimintai pertanggungjawaban atas semua hal yang diperbuatnya.

Muhasabah Tentang Tujuan Hidup (Beribadah Dan Mengabdi Kepada Allah)

Muhasabah atau yang dalam bahasa modern disebut dengan introspeksi diri. Muhasabah adalah suatu hal yang bisa dimaknai dengan keadaan dimana seseorang bertanya kepada dirinya sendiri tentang hal-hal apa yang telah dilakukan dan dikerjakan. 

Muhasabah dilakukan dengan maksud agar jiwa menjadi tenang, dan melihat serta menimbang terkait perbuatannya apakah sudah sesuai dengan ajaran dan tuntunan Islam. 

Muhasabah hendaknya dilakukan setiap hari, utamanya sebelum tidur. Umar bin Khattab dalam sebuah riwayat menyebutkan bahwa muhasabah itu penting, “Hasibu qobla an tuhasabu” yang berarti hitunglah diri kalian sebelum datang hari perhitungan. Bisa dipahami bahwasannya muhasabah sangatlah penting dilakukan sebagai bahan perbaikan diri kita kedepan.

Hasan Al-Bashri berpendapat dan memiliki pandangan bahwa muhasabah akan meringankan hisab kita di hari akhir. Karena, Allah tidak pernah melewatkan satu perbuatan pun melainkan telah tercatat di sisi-Nya.

Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya." (QS. Al-Mujadilah: 6).

Tidaklah patut sebagai seorang muslim, kita melewatkan dan melupakan apa yang telah kita lakukan, tanpa disertai dengan muhasabah. Karena dengan muhasabah kita dapat terjaga dan terpelihara dari kelalaian perbuatan yang mengarah kepada maksiat dan perbuatan munkar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline