Lihat ke Halaman Asli

Desentralisasi Informasi dalam Surat Kabar Nasional

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Desentralisasi Informasi dalam Surat Kabar Nasional

Dewasa ini keberagaman informasi di Indonesia sudah mulai pudar. Disebabkan oleh arus informasi yang berkutat hanya di seputar pulau jawa. Sedangkan, informasi di luar pulau jawa hanya diberi sedikit porsi dan jarang diliput.

Permasalahan tersebut terlihat jelas pada beberapa surat kabar nasional. Dominasi informasi yang dihadirkan setiap harinya hanya berada di pulau jawa dan sekitarnya saja. Hal tersebut membuat informasi yang di hasilkan kurang beragam. Seperti dunia perpolitikan di Jakarta, kecelakaan transportasi di pulau jawa, arus kemacetan di beberapa jalan utama pulau jawa, masalah kependudukan dan lainnya. Bahkan, terkadang informasi yang diterbitkan merupakan informasi yang kurang penting bagi masyarakat dan terkesan picisan. Semisal, tentang vandalisme di halte busway, koridor busway yang rusak, kemacetan di jalanan ibukota, sapi pemakan roti di Jawa Timur, dan beberapa lainnya.

Memang, ada beberapa surat kabar yang mulai mencurahkan perhatiannya pada daerah di luar pulau jawa. Namun, informasi yang diliput dan diangkat hanya sekedar informasi biasa yang tidak ada esensinya sama sekali. Ditambah lagi, letak kolom informasi tentang daerah luar jawa berada di bagian-bagian yang tidak strategis.

Dampaknya, masyarakat merasa jenuh dengan informasi yang hadir setiap harinya. Bukan hanya itu, permasalahan tersebut juga dapat memudarkan keberagaman informasi di Indonesia. Parahnya lagi, dapat memicu timbulnya ketimpangan sosial antara pusat dengan daerah. Dikarenakan masyarakat di daerah luar jawa serasa dipinggirkan dan tidak diperhatikan lagi.

Permasalahan diatas tentu sangat merugikan dan membuat kegelisahan bagi masyarakat sendiri. Maka, sudah seharusnya ditangani dengan baik oleh pihak-pihak terkait. Salah satu  caranya dimulai dengan menghidupkan keberagaman informasi lewat desentralisasi arus informasi pada surat kabar nasional.

Desentralisasi dalam konteks ini mengacu pada kata yang berarti pemerataan kepada daerah. Pemerataan yang dimaksud adalah pemerataan arus informasi, dari yang pada awalnya didominasi daerah jawa atau jawa sentris menjadi informasi yang berimbang pada setiap daerah di Indonesia. Jadi, media surat kabar nasional seharusnya lebih bertindak adil dalam memberikan perhatiannya antara pulau jawa dan daerah-daerah di luar pulau jawa. Dengan cara mulai meningkatkan peliputan dan mengangkat tentang isu-isu penting di daerah luar jawa. Kemudian memberikannya ruang yang lebih dan strategis dalam setiap halaman pada surat kabar tersebut.

Sehingga, nantinya informasi yang dihadirkan akan lebih beragam dan variatif lagi. Tidak melulu berkutat pada jakarta dan jawa, tapi mulai muncul daerah-daerah diluar itu. Tentu, selain menghidupkan keberagaman informasi pada surat kabar nasional, desentralisasi informasi dapat memunculkan berbagai macam potensi daerah di Indonesia. Mulai dari potensi alam, budaya, pariwisata, kerifan lokal, hingga potensi konflik di setiap masyarakat. Dimulai dari arus informasi, keberagaman Indonesiapun juga dapat terdorong naik dan masyarakat semakin aktif dalam berpartisipasi dalam pembangunan negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline