Aku bisa melewati malam-malam yang mencekam, dengan ketegaranku....
Aku bisa menghadapi kerasnya gelombang kehidupan, dengan kekuatanku....
Aku bisa melawan pahit getirnya derita, dengan keceriaanku...
Tapi aku tak sanggup jika melihatmu terluka
Batinku meronta saat kau merana
Langit pun seketika kelam melihat wajahmu bermuram durja
Mentari pun sejenak redup menatapmu berduka
Tersenyumlah, walau itu senyuman yang teramat getir
Kendati torehan luka terlalu perih yang menikam hatimu
Bagai pedang maharaja yang terhunus di balik pilar
Bersembunyilah engkau dalam istana kedamaianmu