Desain meja dan kursi belajar bagi siswa hiperaktif berkonsep memiliki dimensi yang benar, nyaman dan aman. Dimensi menyesuaikan siswa belajar, fleksibel untuk siswa kategori kecil, medium dan besar. Penerapan material aman berbahan kimia, bertekstur multi sensori nyaman untuk aktifitas belajar. Pengumpulan data perancangan, analisis pengembangan desain. Desain Meja hiperaktif dengan top meja ukuran sesuai ergonomi dan antropometri siswa Sekolah Dasar. Warna menggunakan warna kayu finishing natural merupakan salah satu warna yang memiliki sifat psikologi warna hangat, formal dan menenangkan. Material dipilih dari kayu solid dimaksudkan agar meja lebih kuat, mengingat siswa hiperaktif melakukan banyak gerak saat menggunakan meja dan belajar. Desain meja dan kursi belajar khusus memiliki kemampuan beradaptasi dan mobilitas bagi siswa hiperaktif. Desain meja dan kursi yang fleksibel, simpel dan mudah bergerak yang dapat digunakan untuk berbagai aktivitas belajar, dalam pengaturan yang mudah dikonfigurasi ulang seperti baris atau kluster, mudah disimpan baik sepanjang hari sekolah maupun dalam jangka panjang untuk mengakomodasi siswa hiperaktif dalam pembelajaran terpusat, kolaboratif dan kelompok, serta kemajuan teknologi dan metode pengajaran. Meja dan kursi belajar hiperaktif dirancang untuk meningkatkan kenyamanan, meningkatkan konsentrasi selama periode penggunaan di kelas. Meja dan kursi menyesuaikan tinggi, berat dan aktifitas siswa hiperaktif, sehingga nyaman untuk mengikuti pembelajaran secara efektif dan efisien. Hasil analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif dapat dikemukakan bahwa: Rata-rata nilai hasil belajar siswa hiperaktif menggunakan fasilitas belajar biasa adalah 63 dari skor nilai 56-69. Berdasarkan perhitungan statistik deskriptif tersebut disimpulkan bahwa fasilitas belajar biasa untuk siswa hiperaktif berdampak dari sangat kurang mulai skor nilai 56 meningkat menjadi kurang dengan skor nilai 69. Rata-rata nilai hasil belajar siswa hiperaktif menggunakan fasilitas belajar khusus adalah 72 dari skor nilai 56-85. Berdasarkan perhitungan statistik deskriptif tersebut disimpulkan bahwa fasilitas belajar khusus siswa hiperaktif berada pada ketegori cukup dengan persentase 49% dengan frekuensi 6. Adanya pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa hiperaktif dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh. Dengan menggunakan fasilitas belajar khusus hiperaktif terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 9 poin. #ristekdikti, #kemdik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H