Lihat ke Halaman Asli

Episode Cinta

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mengelola cinta

Cinta menjadi sumber inspirasi bagi setiap manusia, bukan hanya manusia tetapi seluruh makhluk hidup. Energi cinta mampu merubah sebuah peradaban. Namun energi cinta juga mampu meruntuhkan peradaban

Cinta yangtidak dibingkai oleh nilai-nilai agama hanya akan mendatangkan kesengsaraan. Cerita cinta senantiasa memenuhi setiap masa peradaban. Kisah cinta Julius Cesar terhadap Ratu Cleopatra mampu meruntuhkan kebesaran Romawi. Kisah cinta Romeo dan Juliet, menjadi inspirasi cinta kaum muda. Novel cinta Siti Nurbaya, model pengibaratan kawin paksa yang merupakan symbol pemaknaan cinta yang berorientasi nafsu..

Umar Bin Abdul Aziz adalah seorang khalifah yang mampu mengelola emosi cintanya dengan baik. Energi cinta seorang pemimpin kepada rakyat, selalu dicurahkan dengan segenap jiwanya. Karena cintanya, rakyat menjadi hidup makmur dan berkecukupan tanpa ada yang termasuk kategori penerima zakat.

Betapa bahagianya jika para pemimpin kita mampu menyemaikan cintanya untuk bangsa dan Negara dengan sempurna.. Bukan cinta yang hanya mengalir seiring berhentinya tangis duka anak-anak merintih karena kemiskinan. Juga bukan cinta yang mengalir ketika pentas politik digelar. Betapa indahnya jika cinta merasuksegenap insan adalah cinta Illahi, berarti cinta yang tidak akan merusak peradaban.

Betapa makmurnya jika dengan cinta para pembangun wajah negeri ini bersungguh-sungguh untuk memberikan yang terbaik bagi pembangunan negeri tercinta ini.

Betapa nikmatnya karena cinta Illahi seorang kepala keluarga mengarahkankeluarganya ke surga. Kes

ungguhan cinta seorang ibu kepada anaknya sehingga di bumi pertiwi ini tidak lagi terdengar aborsi dan nasib anak terbuang.

Begitu besarnya pengaruh energi cinta bagi suatu peradaban. Maka energi cinta harus terkelola, terkendali dan tersalurkan dalam bingkai yang benar dalam dalam redho Illahi Robbi.

Energi pecinta

Negeri yang berkah adalah negeri yang menjadikan cinta sebagai inspirator dalam membangun peradabannya. Alunan nada cinta akan mampu menghembuskan nafas kedamaian bagi rakyatnya. Tiupan cinta juga akan melenakan dan menidurkan rakyatnya dalam mimpi yang indah. Buaiannya mampu melunturkan keangkuhan dan kesombongan pelakunya.

Palestina menjadi buktibetapa Islam merupakan agama yang penuh cinta. Ketika kekaisaran Romawi berkuasa, Palestina menjadi lautan darah orang yang tidak bersalah. Darah orang-orang yang dikarenakan beda agama dan beda ras. Dan sejarahpun mencatat, silih bergantinya para penguasa sebelum Islam masuk, hanya menyisakan benih-benih kehancuran.

Sampai akhirnya muncullah panglima cinta yakni Salahuddin Al-Ayubi. Putra kurdi terbaik Islam yang tangannya penuh uluran dan balutan kasih sayang. Tidak ada darah pun tercecer, bagi semua agama dan ras ketika Islam berkuasa. Sebuah kesaksian sejarah bahwa islam adalah agama rahmat, dimana di dalamnya bernaung negeri-negeri pecinta. Negeri yang menghiasi dengan kebenaran dan keadilan di atas cinta hakiki.

Hitler, pemimpin nazi yang berperan terhadap pembantaian kaum Yahudi. Masa kecil Hitler yang teraniaya oleh sikap seorang wanita Yahudi , menyebabkan dirinya menyimpan dendam untuk menghancurkan kaum Yahudi. Obsesi dan mimpi Hitler menjadikan ras dan negerinya yang terbaik dari segalanya, hanyalah mimpi yang amat dini untuk dinikmati.

Karena mimpi yang akan dibangun bukan negeri-negeri pencinta. Tetapi negeri-negeri yang haus dan penuh dengan syahwat. Akibatanya nama dan negerinya menghiasi catatan kelam dalam peradaban.

Negeri yang kokoh, aman dan super power bukanlah negeri yang mampu menguasai negeri-negeri lain dengan mengerahkanmesin-mesin perang. Bukan pulanegeri yang yang didalamnya banyak terdapat orang jenius yang punya inovasi-inovasi baru untuk merubah dunia menjadi surga.

Surga peradaban tidak hanya ditentukan oleh ilmu, kekuatan dan harta. Semuanya itu hanyalah sarana pendukung untuk mewujudkan cita-cita. Berapa banyak negeri-negeri yang hancur akibat salah jalan dalam membangun dan mengelolanya.

Membangun negeri dan mempertahankan untuk kokoh dan bertahan dalam setiap perubahan zaman, bukanlah sesuatu yang mudah untuk melaksanakanya. Kekokohan Rasulullah SAW dalam membangun kejayaan Islam dalam kurun sekian abad sampai masa khalifah dan daulah Islamiyah tidak lain karena pesona yang diebarkan bukanlah darah dan nyawa. Tetapi magnit cinta karena Illahi dan cinta kasih sesama manusia.

Berabad-abad sejarah telah membuktikan bahwa setiap negeri yang dilingkupi Islam akan menjadi negeri-negeri pencinta. Negeri yang melegalkan cintaterhadap sesama manusia. Itulah negeri-negeri pencinta yang hanya berada dalam naungan Islam

Pelabuhan Cinta

Keluarga merupakan tempat bertaburnya keindahan cinta. Cinta-cinta yang bersemi, cinta yang senantiasa akan mendatangkan keredhoan penciptanya. Karena cinta tersebut telah terbingkai dalam bingkai syari’ah.

Baiti Janatti , inimerupakan untaian makna yang indah dan sering didengungkan oleh Rasulullah SAW. Dalam mengilustrasikan kehidupan keluarga yang sakinah ma waddah wa rahmah dan penuh berkah. Karenabeliau mampu memelihara benih-benih cinta dalam keluarganya sehingga tumbuh mekar melingkupi kebahagiannya.

Kebahagian dalam rumah tangga seorang muslim tidaklah hanya didasari oleh harta, fisik yang sempurna saja walaupun keduanya juga menjadi factor penunjangnya.

Sebuah gambaran yang jelas telah diberikan oleh Rasulullah SAW bagi ummat Islam dalam merefleksikan potensi cinta bagi keluarganya. Cinta merupakan factor penentu terwujudnya kebahagian.Keluarga Rasulullah SAW menjadi indicator sebuah keluarga yang bahagia. Kebahagian yang didasarkan karena factor kesalehan dari anggota keluarganya.

Suami yang shaleh dan istri shalehah menjadi kunci tumbuhnya kebahagian. Suami shaleh adalah suami yang senantiasa ingat bahwa Allah memerintahkannya agar mempergauli isterinya dengan baik dan penuh cinta. Ia tahu bahwa istri merupakan amanah yang dititipkan Allah kepadanya. Karena itu, ia akan mencintai dan membahagiakan istrisebagai bentuk ibadah baginya.

Demikian juga isteri yang sholehah, ia mengerti betul ketaatannya dan kecintaanya kepada suami adalah perintah Rasul dan ibadah yang dijanjikan pahala oleh Allah yang Maha Pengasih. Dan apabila suami yang shaleh dan isteri shalehah saling mencintai maka keduanya akan menjadikan cintanya untuk selalu membahagiakan pasangannya.

Rumah tangga tak ubahnya sebuah kapal yang berlayar di tengah samudra terkadang tenang dengan ombak dan riak-riak kecil ,namum di lain waktu seiring badai melanda ,ombak mengulung seakan menenggelamkan kapal dan isinya saat itulah kekompakan cinta akan diuji.

Keluarga adalah tempat peristirahatan bagi setiap insan ketika lelah mendera ,beban terus menghimpit dan masalah terus menghantui maka keluarga menjadi tempat untuk meringankannya.

Keluarga selau menjadi tambatan dan pautan hati karena keluarga merupakan sumber inspirasi energi tempat berkumpul dan berseminya cinta ,cinta yang tumbuh dan mekar dalam alunan keidahan dan redho illahi.

Maka untuk membangun peradaban yang kokoh , setiap insan harus membangun keluarganya menjadi surga pendidikan pembinaan ,pelabuhan dan ladang bersama menebarkan cinta-cinta illahi

Bulan Penuh cinta

Ramadhan adalah bulan penuh curahan cinta. Cinta Illahi Rabbi kepada hamba-Nya. Cinta yang menjadikan manusia lebih baik dari umat sebelumnya.Cinta yang akan menghantarkan manusia pada posisi kemulian.

Ramadhan , bulan penuh keberkahan, bulan yang mengumpulkan banyak kebaikan bagi umat Islam. Untuk memperoleh berkah tergantung kepada para pelakunya. Siapapun manusia yang mampu menyempurnakan amalannya maka ia akan mendapatkan gelar tertinggi yakni taqwa. Taqwa merupakan anugerah cinta dari Allah SWT.

Ramadhan bukan hanya sekedar refleksi cinta untuk ibadah ubudiyyah saja, tetapi aplikasi cinta kepada sesama manusia. Karena di dalam Ramadhan terdapat amalan puasa yang menjadikan pelakunya memiliki cinta. Cinta kesederhanaan, cinta saling merasakan kekurangan, cinta untuk mengeluarkan hartanya, cintauntuk senantiasa berukhuwah.

.Bulan ini menjadi bulan yang selalu dinantikan setiap umat Islam.Karena setiap amalan akan dilipatgandakanoleh Allah SWT. Rasulullah SAW memberikan kepada kita bagaimana menjadikan Ramadhan lebih berkualitas untuk mendapatkan cinta dari pemilik segala cinta yakni Allah Ajja Wajalla

Rasullah SAW menganjurkan umatnya untuk ringan tangan membantu orang lain dalam pekerjaan dan segala hal. Membantu dengan tenaga baik itu untuk keluarga, pekerjaan atau dalam masyarakat. Selain itu Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk menyayangi anak yatim dan senantiasa menyantuni fakir miskin. Ibadah-ibadah sosial ini akan mampu menjadikankesempurnaan ibadah kita, sehingga Sang Maha Pemilik Cinta akan lebih mencurahkan nikmat cintanya kepada kita.

Beliau juga menganjurkan untuk menjaga hawa nafsu kita. Nafsu yang terpancar dari anggota tubuh kita baik hati, lisan dan tubuh kita. Menjaga lisan dari perkataan dan ghibah ( gunjing ). Karena dari ghibah ini, ikatan cinta ukhuwah menjadi retak. Menjaga hatiuntuk senantiasa sabar dan ikhlas dalam setiap langkah hidup kita. Menjaga anggota tubuh kita dari nafsu syahwat, syahwat terhadap lawan jenis, syahwat dalam memiliki harta.

Ramadhan mendidik kita untuk selalu Qira’ah Qur’an. Dengan membaca Al-Qur’an kita akan memahami keagungan cinta Allah SWT. Dari Kalam Illahi inilah, kita akan belajar memberikan bukti cinta kepada Allah SWT, belajar untuk mengarahkan hidup dalam keagungan cinta-Nya.

Ramadhan memberikan pelajaran kepada kita untuk menyempurnakan shalat. Baik Shalat malam dan shalat wajib lima waktu. Karena hanya dengan shalat, komunikasi hamba dengan khalik dapat terealisasi. Bulan suci ini juga mengajarkan kita untuk dekat dengan rumah Allah yakni Masjid. Supaya kita menjadikan masjid sebagai inspirasi untuk memulai dan mengakhiri aktifitas dunia. Bukankah masjid juga tempat memadu cinta antara manusia dengan Allah SWT. Yakinlah Ramadhan adalah bulan penuh keagungan cinta bagi para pencinta Illahi Rabbi.

Rahasia Cinta

Dendam Hitler akibat perlakuan cinta wanita Yahudi, membawa kesengsaraan bagi kaum Yahudi. Pesona Cleopatra menyebabkan Julius Cesar menjadi lemah di hadapannya. Fir’aun pun rela mengurungkan niatnya untuk membunuh seorang bayi laki-laki bernama Musa, karena pengaruh istrinya yang sholehah. Zulaikha pun tak kuasa menahan perasaanya ketika melihat kegagahan sang Yusuf. Khatijah pun rela menampik lamaran para hartawan dan tokoh Makkah, demi Muhammad yang elok budi pekertinya. Dan Rabi’ah Al- Adawiyah mau mengorbankan waktu-waktu demi bermunajat kepada Illahi Rabbi. Summayyah binti Yasir pun rela untuk di tombak kandungannya demi mempertahankan cintanya kepada Allah SWT. Ibrahim pun rela mengorbankan anaknya Ismail demi memenuhi panggilan penciptanya. Ismail pun rela untuk dikorbankan ayahnya, demi kepatuhan dan ketundukan.

Luar biasa dan sangat dahsyat, rahasia cinta yang terkandung di dalamnya. Betapa cinta memberikan pengaruh yangbagi pelakunya. Cinta memberikan instruksi kesengsaraan ketika kita terlelap dalam pelukan syahwat dan juga mampu membalikkan dari rasa cinta menjadi dendam yang tidak habis.Cinta mampu memberi kedamaian ketika cinta terinspirasi sumber yang hakiki. Cinta mampu menundukkan kejam dan buasnya manusia. Cinta mampu meluluhkan hati yang membatu, merontokkan keangkuhan manusia, membekukan kemarahan, serta memberikan inspirasi kesuksesan.

Kita pun perlu mengetahui rahasia cinta dalam diri kita. Benarkah manajemen cinta dalam hati kita. Pernahkah kita merasa sakit dan tersakiti karena cinta terhadap manusia. Jika rasa ini masih ada, maka kita perlu mengembalikan niat hati kita. Sudahkah perjalanan cinta yang kita rengkuh sesuai dengan jalurnya atau cinta kita telah menyimpang. Bahkan kadang untuk menutupinya kita bungkus dengan kado kepalsuan syariat. Layakkah kita untuk menuainyadari manusia lain karena cinta kita yang salah dengan resiko disakiti atau menyakiti.

Beruntunglah ketika kita segera sadar bahwa cinta harus dipelihara, disemai dan di salurkan pada tempat yang sesuai yakni jalur syariat. Jangan pernah menjadi orang bodoh untuk mengorbankan jiwa dan hati kita untuk cinta karena tersakiti oleh makhluk Allah. Tapi korbankan cinta kita untuk pengabdian kepada Allah SWT. Maka rahasia cinta yang hakiki akan segera terkuak dan tercurah bagi penikmatnya.

Ketika Cinta memilih

Bahasa cinta menjadi kalimat yang melenakan. Melenakan bagi para pelakunya. Saat terucap cinta, maka relung jiwa kita memaknai untuk merengkuh cinta yang terlontar. Jiwa-jiwa telah terisi nada cinta, membuatnya terinspirasi untuk berbuat sesuai irama cinta.

Pernahkah kita berpikir dan merenung bahwa cinta kadang harus memilih. Bagi pelaku cinta yang terobsesi dunia maka dia akan menyalurkan energi cintanya kepada syahwat dan dunia. Suatu saat dia akan menuai kehampaan dan kekosongan dalam relung jiwanya. Seorang gadis yangmemilih kepada sosok dan fisik sang pria, maka ketika terjadi perubahan fisik karena kecelakaan atau lainnnya, dia akan tersiksa batinnya. Seorang perawan yang merindukan harta pada diri pujaanya, ketika harta habis maka dia kan merana karena tidak sanggup menahan beban untuk hidup miskin. Dan saat seorang wanita , silau karena tingginya pendidikan sang laki-laki, maka dia akan hidup di dalam kekakuan dan tersiksa dalam pasungan gengsi dan martabat. Ataupun sebaliknyaketika laki-laki terpukau oleh kemilaunya dunia tersebut, dia akan mengalaminya.

Namun ketika seorang wanita dan laki-laki , memilih cintanya karena Allah dan Rasul-Nya, maka cinta yang ia pilih akan menjadi surga baginya. Kelebihan- kekurangan , kesedihan, kesenangan serta impian , mereka sandarkan kepada pemilik istana cinta sejati. Relung-relung hatinya senantiasa tercurahi cinta yang hakiki, tidak ada rasa benci sakit dan dendam. Mereka senantiasa tersenyum meniti cinta untuk bersama menuju surga tempat bertahtanya cinta.

Berkacalah pada sekitar kita. Betapa banyak orang memilih untuk berzina karena ingin mereguk kenikmatan cinta sesaat. Berapa banyak orang menikah karena dunia, akhirnya tergadai akheratnya. Berapa banyak wanita yang dulunya ikut dakwah harus merelakan waktu dakwahnya karena menikah dengan orang yang jauh dari dakwah. Terobsesi dengan pintu surga, tanpa menakar kesiapanjiwa dan kemampuan untuk merubah cita surga sang keluarga. Berapa banyak lelaki yang dulunya tegas dan siap untuk berdakwah, namun terhalangsang istri yang dicitakan untuk menjadi bidadari. Betapa kadang kita harus berada pada posisi yang harus memilih, kebahagian dunia atau memang akherat.

Kita harus punya pilihan untuk cinta. Istri ataupun suami, adalah pilihan cinta yang harus selektif dan tegas. Karena istri dan suami adalah pendamping dan pengarah menuju surga. Kesalahan bagi kita memilih cinta menjadi malapetaka bagi kita, beruntung kalau hanya dunia, tentu akan merugi ketika hal ini membawa malapetaka akherat. Memilih memang ada yang harus dikorbankan. Pilihan kita hanya satu. Pandangan Allah atau pandangan manusia, menyakiti Allah atau manusia.

Tempat Cinta Sejati

Cinta memiliki tingkatan tersendiri. Tingkat cinta yang menetukan kadar dan jenis seseorang. Cinta dunia yang meliputi nafsu syahwat berupa harta , keluarga yang tempatnya jauh dari nuansa keimanan. Kemudian cinta ukhrawi, suatu cinta yang dimiliki sesorang untuk menjadikan kehidupannya membangun keimanan.

Kedua cinta tersebut juga memiliki ciri dan tempat tersendiri. Cinta ukhrawi, tempatnya adalah masjid. Bukan berarti makna sempitharus selalu berada di dalam masjid, tetapi menjadikan tempat segala aktifitasnya sebagai masjid. Aktifitasnya senantiasa didasarkan niat suci, ridho, ikhlas karena segala perbuatannya adalah dalam kerangka beribah kepada-Nya. Dan makna ini bukan berarti menghilangkan nilai sakral masjid.

Masjid menjadi simbol tempat tercurahnya dan terkumpulnya energi cinta umat manusia. Masjid adalah rumah Allah, rumah suci yang selalu Allah berikan Rahman dan Rahimnya. Siapapun akan merasa tentram dan damai ketika berada di dalam rumah Allah SWT tersebut.

Masjid juga menjadi tempat bertautnya ukhuwah bagi muslim. Tempat yang tidak membedakan pangkat keduniawian dan status sosial. Karena didalam masjid status manusia hanya sebagai abdi Allah. Hanya ketaqwaan dan keimanan yang membedakan cinta yang akan diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya.

Kadar cinta seorang hamba kepada Allah SWT juga ditentukan seberapa besar seorang manusia terpaut hatinya dengan masjid. Setiap manusia yang mendeklarasikan dirinya muslim dan mukmin, ketika sang Khalik memanggil untuk aktifitas ubudiyah maka dia akan menyegerakan untuk memadu cinta dengan Illahi Rabbi. Dan ia akan resah dan tidak tenang ketika waktu-waktu untuk memadu cinta di masjid tersebut terlewatkan oleh kesibukan dunia.

Umar Bin Khatab rela menginfakkan kebunnya hanya karena terlewatkan shalat Ashar secara berjamaah. Umar merasa rugi karena melepaskan waktu yang tiada bandingan daripada dunia dan seisimya. Sebagai bentuk tanggungjawab dan sanksi pribadinya ia rela menginfakkan kebun tersebut. Umar percaya dan Yakin shalat jamaah di masjid merupakan bentuk kewajiban bagi muslim jika tidak uzur atau halangan tertentu dan jika kita melalaikan berarti meremehkan aturan dan perintah Allah SWT.

Cinta yang terbangun dari masjid adalah cinta yang sejati. Karena persaudaraan yang diikat dan ditemui dari rumah Allah didasarkan hati tulusakan diberkahi Allah. Dan tidak akan pernah rugi jika seseorangyang telah terbina dari masjid beraktivitas di dalam masyarakat. Dan dia juga tidak akan pernah merugikan masyarakat .

Bukankah Rasulullah melakukan aktifitas mengendalikan umat baik dari ekonomi, politik dan tarbiyah ( pendidikan ) dan perbaikan Umat juga dari masjid? Karena dari masjid semua sikap akan terkontrol dan terbina dengan baik. Yakinlah bagi yang mengharap cinta Illahi Rabbi untuk kembali ke Masjid, rumah penuh cinta dan tempat berkumpulnya cinta yang sejati.

Bercinta dengan Sang Khalik

Nikmatyang paling besar adalah ketika kita berkomunikasi dengan sesuatu yang kita cintai.Terlebih berkomunikasi dengan sang pemilik segala cinta yakni Allah Yang Maha Rahman dan Rahiim.

Bagi seorang muslim, komunikasi dengan Allah SWT itu, hanya dengan shalat. Karena shalat merupakan perjalanan spritual tertinggi bagi pribadi seorangmuslim. Dari shalatlah Allah swt , akan mendengar rintihan doa hamba-Nya. Dan dari sholatlahAllah swt, akan menurunkan berkah-Nya. Dari Sholatlah jiwa-jiwa orang beriman akan tampak. Karena sholat hanya dikerjakan oleh hamba-hamba yang bertaqwa.

Bagi mukmin maka setiap panggilan shalat merupakan waktu wajib. Sebab waktu itu merupakan kesempatan untuk memadu cinta. Saat itu tidak ada waktu untuk yang lain,selain untuk bermunajat kepada –Nya. Melantunkan bait-bait permohonan dan ampunan. Beruraikan air mata merindukan pertemuan dengan sang Khaliq. Saat itu, adalah waktu terindah dan lebih indah daripada malam pertama sang penganten. Waktu yang tidak akan tergantikan dengan waktu-waktu yang ada. Hilang luluh rasa dalam jiwa, tertumpah cintanya kepada Illahi Rabbi.

Namun waktu bercinta ini sering dilalaikan oleh manusia. Karena kadar cinta sering di takar dengan syahwat. Berapa banyak orang mengaku beriman kepada Allah, tetapi berapa banyak yang mau sujud untuk mewujudkan cintanya. Mereka hanya memuaskan cinta syahwat yang berujung kepada kehinaan.

Intropeksi Cinta

Pernahkan kita bertanya dalam diri kita, berapa lama kitahidup di dunia? Dalam rentang usia tersebut, pernahkah kita menanyakan ke dalam diri kita, sejauh mana kita mencurahkan cinta untuk yang hak. Ataukah cinta yang kita sebar hanya merupakan bentuk realisasi syahwat yang ilegal.

Ataukah cinta yang dilakonkan merupakan sebuah panggung drama yang penuh kepalsuan dan tipu daya. Setiap berinteraksi dengan indahnya memukau setiap makhluk. Dan cinta akan berakhir ketika menemui kebosanan bagi para pelakon dan penikmatnya.

Hidup di dunia hanya sebuah persinggahan yang akan memutus kenikmatan cinta para penganggung dunia. Namun akan memberikan nikmat jika dunia menjadi jalan untuk menggapai kenikmatan cinta abadi yakni di kampung akherat. Dan kita bisa mengarahkan skenario hidup kita untuk kebahagian. Namun semua itu tergantung dari garis dan perjalanan waktu kita.

Adolf Hitler memproklamasikan bahwa bangsanyamerupakan bangsa terbaik sehingga berhak untuk menjadikan bangsa apapun sebagai budaknya.Namun ia harus menemui cintanya diujung pelurunya sendiri karena tidak pernah menemukan cinta yang hakiki. Cinta yang dijalani hanya berpangkal nafsu keserakahan. Sehingga malu untuk mengakui kekalahan di mata bangsanya.

Hal ini patut menjadi ibrah dan pelajaran bahwa setiap putaran waktu yang menemani perjalanan cinta akan berbenturan dengan kepentingan. Dan ketika kita harus memilih, keluarga, dunia dan agama. Maka jawabannya adalah agama. Karena cinta yang berada di dalamnya adalah cinta yang hakiki dan bersumber kepada pemilik segala cinta yakni Allah SWT.

Cinta sang Bidadari

Bidadari menjadi gambaran keindahan dan kesempurnaan bentuk penciptaan Allah SWT pada wanita. Gambaran inimenjadi inspirasi bagi setiap orang untuk berlomba-lomba meraihnya dan mendapatkannya. Bagi kaum wanita, membidadarikan diri menjadi dambaan baginya. Dan bagi kaum pria, mendapatkan bidadari merupakan kenikmatan yang luarbiasa.

Namun , pesona apakah yang ditebarkan para bidadari sehingga setiap jiwa kita ingin memilikinya dan meraihnya. Keharuman dan keindahan apa yang dijanjikan bagi bidadari tersebut sehingga kuncupnya selalu ditunggu oleh seluruh insan.Tentu bagi orang beriman , pesona bidadari surga menjadi impian dan rasa yang terpendam di dalam jiwa. Namun kita juga harus berpikir, layakkah kita mendapatkan cinta sang bidadari surga. Karena adamahar yang ditawarkan untuk mendapatkannya. Mahar yang teramat mahal bagi para pencinta dunia, dan murah bagi para pecinta akherat. Bermimpilah untuk mendapatkannya dengan hidup dan berjalan dalam keridhoan Allah. Beribadahlah, tolong menolong serta selalu berbuat baik maka itulah mahar bagi para bidadari.

Bidadari surga juga berdebar menanti sang pujaan yang akan meminangnya disurga. Mengharap para kekasihnya yang akan mendampinginya. Berjuta asa dan rasa membuih dalam angannya. Berharap sang kekasih segera datang. Walau dia tahupara kekasih itu adalah lelaki-lelaki terpilih. Mungkinkah diantara lelaki-lelaki terpilih itu adalah kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline