"DI BALIK KERUSUHAN ADA YANG INGIN MENDAPATKAN KEUNTUNGAN"
Lagi-lagi gas air mata, yang berakibat warga setempat dan aparat rusuh atau mengalami bentrokan. Beberapa warga melakukan perlawanan terhadap aparat. Di balik perlawan tersebut dampaknya juga dirasakan oleh sekolah-sekolah yang jaraknya tidak jauh dengan terjadinya kerusuhan. Banyak siswa siswi yang mengalami sesak napas karena menghirup gas air mata yang terbawa oleh angin, para siswa siswi yang mengalami sesak napas akhirnya di larikan ke rumah sakit karena tidak kuat menahan/menghirup gas air mata.
Bentrokan antara warga dan aparat ini terjadi di Pulau Rempang pada Kamis 7 September 2023, Pulau rempang adalah pulau yang ada di wilayah pemerintahan kota batam, provinsi kepulauan Riau yang merupakan rangkaian pulau besar kedua yang dihubungkan oleh enam buah jembatan Barelang. Bentrokan ini gegara "rencana pembangunan Kawasan Rempang Eco City"
RENCANA PEMBANGUNAN YANG BERDAMPAK BESAR
Asal mula kerusuhan bentrokan antara warga dan aparat berawal dari ini,Gegara "Pencana Pembangunan Kawasan Rempang Eco City" berdampak relokasi rumah warga di sebagian desa Pulau Rempang. Rencana pembangunan ini telah di tandatangani melalui perjanjian pada agustus 2004, sebelumya nama peroyek kawasan rempang eco city pada masa itu Kawasan Wisata Terpadu Eksklusif (KWTE). Proyek ini di perkiraan telah menelan dana investasi Rp 172 triliun kepada perusahaan kaca dan panel surya asal China Xinyi Group.
Proyek ini telah menjanjikan warga sebagai ganti relokasi yaitu, rumah dengan tipe 45 yanhg senilai Rp 120jt dan memberi fasiltas yang kompeherensif yang mencakup pembangunan rumah bernuansa melayu fasilitas Pendidikan, rumah ibadah, lapangan bola, dermaga dan peningkatan infrastruktur jalan. "serta pensedian listrik secara penuh atau 24 jam bukan lagi hidup, 6 jam mati 6 jam. Namun penmbangunan hunian tahap pertama di targetkan akan selesai pada agustus 2024 sebelumnya, BP Batam mengatakan setiap orang dalam satu keluarga akan mendapat biaya hidup sebesar Rp 1,2 juta dan juga akan menerima biaya sewa hunian sebesar Rp 1,2 juta.
Bukanya masyarakat menolak adanya pembangunan proyek tersebut namun masyarakat menolak untuk di relokasi "Di mana_mana penggusurann itu pasti lahan masyarakat yang sudah di siapkan, sudah jadi bangunan baru masyarakat pindah" ujar dari masyarakat setempat.
SESKTOR PENDIDIKAN JUGA TERKENA DAMPAK
Dampak dari bentrokan antara warga dan aparat juga dirasakn oleh sekolah-sekolah yang tidak jauh dari tempat kerusuahan , banyak beberapa siswa siswi yang terkena dampak gas air mata yang terbawa oleh angin. Para siswa siswa yang tak kuat menahan gas air mata mengalami sesak nafas dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Dampak pasca setelah tragedi tersebut beberapa orang tua siswa siswi tidak memperbolehkan anaknya auntuk berangkat sekolah karena masih merasa terauma akibat kerusuhan tersebut.
"Saya punya cucu kelas 1 SD dia takut ditembak. Alasannya, dia masih mau hidup. Ini yang saya rasakan.. miris, sedih, melihat kejadian itu," ujarnya
RESPON DARI BEBERAPA PIHAK