Berhasil tidaknya penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Di lingkungan sekolah, gurulah ujung tombak pendidikan yang menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan proses pendidikan. Mengingat peran guru yang sangat strategis maka guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai. Di tangan guru, nilai-nilai karakter, ilmu pengetahuan, pengalaman dan keterampilan diberikan kepada peserta didik. Guru dituntut memiliki kinerja unggul sehingga mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat.
Tugas berat yang diemban oleh guru tersebut tentu harus diimbangi dengan peningkatan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan guru. Upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan profesionalismenya dengan kegiatan pengembangan diri. Dengan pengembangan diri diharapkan guru mempunyai kompetensi yang memenuhi tuntutan peraturan/undang-undang.
Salah satu kegiatan pengembangan diri guru adalah diklat fungsional.. Diklat fungsional adalah kegiatan guru dalam mengikuti pendidikan atau latihan yang bertujuan untuk mencapai standar kompetensi profesi yang ditetapkan dan/atau meningkatkan keprofesian untuk memiliki kompetensi di atas standar kompetensi profesi dalam kurun waktu tertentu. Jadi ada batasan waktu, di mana diharapkan guru mampu melaksanakannya minimal sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Hal tersebeut sesuai denegan Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan angka kreditnya.
Sebagai seorang guru kelas, saya sering mendapat kesempatan mengikuti diklat. Walaupun demikian, kesempatan diklat dari instansi atau pemerintah masih sangat kurang jika dibandingkan dengan kebutuhan guru untuk meningkatkan kompetensinya. Untuk itulah guru harus berupaya secara mandiri. Salah satu cara adalah dengan mengikuti diklat online. Sistem diklat yang selama ini saya ikuti secara tatap muka dan dilaksanakan di dalam kelas. Mengikuti diklat online di Diklat Online Guru Melek IT adalah hal baru bagi saya. Diklat online merupakan pengalaman baru yang ternyata tak semudah yang saya bayangkan. Kendala yang sangat mengganggu adalah jaringan internet yang kadang kurang suport.
Motivasi saya mengikuti diklat online adalah untuk meningkatkan kompetensi dan ingin belajar menggunakan teknologi untuk menunjang proses pembelajaran di dalam kelas. Saya yakin, anak didik saya akan senang apabila saya mampu memberi sedikit warna berbeda dalam proses pembelajaran di kelas. Apabila mereka belajar dengan senang, maka akan mudah bagi saya untuk dapat menanamkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang diharapkan. Terima kasih kepada Bapak Sukani, melalui DOGMIT saya mempunyai kesempatan mengembangkan diri demi kemajuan pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H