Beberapa hari yang lalu seorang kontributor Reuters yang sekaligus seorang Interisti, Daniele Mari, memposting twit berikut ini:
"According to some italian papers, #Inter vicepresident #Angelomario #Moratti has been in Indonesia and Japan for 1 week to talk to #Thohir"
[caption id="attachment_260804" align="aligncenter" width="300" caption="(Sumber gambar: screenshot twitter @danmari83)"][/caption] Seorang wartawan Republika, Citra Listyarini, kemudian berusaha mengkonfirmasi hal ini dan dijawab oleh Daniele:
"That's what some newspapers will write tomorrow morning in Italy. No confirmation by Inter tough."
[caption id="attachment_260805" align="aligncenter" width="300" caption="(Sumber gambar: screenshot twitter @citralistyarini)"]
[/caption] Angelomario saat ini diisukan sedang berlibur ke Bali sebelum menemui Thohir di Jakarta. Mereka akan bertemu untuk membahas kelanjutan negosiasi Inter Milan. Keluarga Thohir sendiri juga dikabarkan sedang berada di Milan. Hal itu dikonfirmasi Erick bahwa sang adik, Garibaldi, sedang berada di kota mode tersebut. (sumber). Menariknya lagi, saya membaca sebuah kolom di harian TopSkor (19 Agustus 2013), ternyata keluarga Thohir (entah itu Erick atau Garibaldi) diisukan bakal menonton pertandingan pertama Inter di Seri A melawan Genoa, langsung di Italia. Entah ini hanya isu atau tidak, saya pikir ini sebuah langkah serius dari Thohir dalam membangun Inter. Dari seluruh perkembangan ini, kita bisa melihat bahwa kini situasinya pihak klub dan Moratti sudah memberikan lampu hijau untuk Erick Thohir menjadi pemilik baru Inter Milan. Sesuatu yang pada awalnya terus dibantah oleh Moratti. Yang menarik, kini bisa dilihat dari pernyataan Moratti di bawah ini:
"Percayalah kepada saya, saya melakukan hal ini demi kepentingan fans," kata Moratti. "Inter akan ditangani dengan cara yang lebih modern dan internasional. Jika dibutuhkan, saya akan tetap memberikan kontribusi saya." (sumber)
Dari pernyataan tersebut, bisa kita pahami bahwa Moratti percaya dengan kualitas Thohir sebagai orang yang telah berpengalaman membangun klub (terutama dari sisi finansial) sekaligus mempertahankan identitas dan sejarah panjang klub tersebut. (Sumber). Moratti yang awalnya ragu dengan Thohir bahkan sempat berucap,“saya tidak mengenal Thohir” kini telah mengubah statementnya dengan penuh keyakinan.
"Masalah utamanya adalah pendapatan klub. Di situlah dibutuhkan pengembangan. Saya mengkhawatirkan masa depan klub. Semua itu termasuk dalam ekspansi brand di pasar internasional, yang juga harus dilaksanakan," lanjut Moratti. "Membangun brand di luar negeri itu butuh waktu yang lama, sulit dan prosesnya mahal dengan kompetisi yang sangat ketat. Hal itu juga membuat Anda harus mengubah kebiasaan dalam menangani klub dan membuka diri pada sumber daya internasional," tandasnya. (Sumber)
Moratti sadar bahwa sisi finansial harus diselamatkan dan mungkin Thohir adalah orang yang tepat untuk itu. Apalagi, jika melihat Thohir secara personal, Thohir sangat cinta dengan olahraga, bukan pebisnis semata yang sekadar mencari untung. Selain memiliki banyak klub olahraga, dia juga aktif dalam kegiatan-kegiatan olahraga nasional seperti KOI, Satlak Prima, dan terakhir menjadi ketua kontingen Indonesia di Olimpiade. Berdasarkan sepak terjangnya itu, mungkin Moratti yakin bahwa Thohir bisa membangun Inter karena syarat utama dari Moratti adalah kecintaan. Kecintaan yang besar bisa mengembalikan tradisi juara La Grande Inter zaman 1960-an dan zaman Mourinho. “Membuka diri pada sumber daya internasional” Ya, memang sudah saatnya klub-klub Italia mendatangkan investor dari luar dan membangun brand mereka di luar negeri. Seperti yang telah dilakukan klub-klub Liga Inggris, Man United, Chelsea, Liverpool, dan Arsenal. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan jumlah fans di bagian dunia lain sehingga manfaatnya bisa dirasakan secara finansial. “Sumber daya internasional” .... Ya, toh ini cocok dengan ideologi dan sejarah Inter bukan? Nama Internazionale yang merujuk pada kata “Internasional” (CMIIW) dan sering menggunakan pemain-pemain asing. Tujuan Inter dibentuk memang awalnya untuk memfasilitasi pemain-pemain asing yang sempat menjadi kaum minoritas di awal 1900-an. Satu hal yang mungkin bisa kita renungkan bahwa, sosok internasional yang dimaksud adalah Erick Thohir yang berasal dari negara kita, INDONESIA. Saya pribadi sangat bangga jika memang rencana ini benar terjadi. Nama Indonesia bisa sampai dikenal ke Italia karena jarang-jarang orang Eropa itu tahu di mana letak negara Indonesia. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H