Halo sahabat kompasiana. Gimana kabar omset hari ini ? Mantaaappp ? Alhamdulillah.
Sahabat kompsiana. Setiap para pebisnis pasti menginginkan bisnisnya berkembang besar, punya banyak cabang, omset berkali kali lipat, punya banyak karyawan dan yang pasti bisa membantu banyak sesama.
Sahabat kompasiana, ada banyak teknik untuk dapat mengembangkan bisnis seperti yang kita inginkan. Diantara teknik yang dapat kita terapkan dalam pengembangan bisnis kita adalah bermitra atau bekerjasama dengan investor.
Mengapa investor? yakinilah sahabat, didunia ini setiap manusia mempunya kelebihan dan kelemahan. Ada orang – orang yang mempunyai banyak ide kreatif bisnis namun kekurangan modal, ada pula orang – orang yang mempunyai banyak uang namun tidak mempunyai banyak waktu untuk mengelola keuangannya. Oleh karena itu bekerjasama dengan investor adalah suatu jalan “win win solution” dalam pengembangan bisnis kita. Selain itu, dengan adanya investor, bisnis yang kita jalankan akan semakin kuat dari sisi konsepnya juga. Investor disini posisinya sejajar dengan pemilik perusahaan sehingga bukan hanya uangnya saja yang kita gunakan, namun ide dan masukannya juga bisa kita terapkan dalam penyempurnaan pengembangan bisnis.
Sahabat kompasiana. Untuk dapat “menggandeng” investor bukanlah hal yang mudah namun bukan pula hal yang tidak rumit asalkan kita paham ilmu dan tekniknya. Diantara hal yang harus kita perhatikan dan kita persiapkan dengan matang adalah masalah yang berkaitan dengan keuangan dan perputarannya. Berikut akan penulis jabarkan TIGA PERTANYAAN DASAR yang sering dikeluarkan oleh investor.
Pertama.
Modal. Investor akan mengukur kemampuan dirinya dengan melihat modal yang dibutuhkan. Apakah modal yang kita ajukan dapat dipenuhinya atau tidak. Biasanya para investor juga akan memperhitungkan BEP (Break Event Point) atau keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya). BEP ini adalah target awal yang harus dikejar oleh para Pengusaha.
Kedua.
PBP (Pay Back Period) atau bahasa sederhanya dalam jangka waktu berapa lama modal yang diberikan investor ini akan kembali.
Ketiga.
Return On Investment (ROI). Mengukur Laba atas Investasi. Investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk modal awal atau untuk menaikan laba (seperti untuk biaya marketing, beriklan, dll). Laba ideal untuk bisnis jasa minimal 30% sedangkan untuk bisnis retail minimal 10%.
Sahabat Kompasiana. Itulah diantara teknik dasar yang harus kita persiapkan. Silahkan dipraktikan, semoga bisnis kita semakin berkembang, berkah dan berlimpah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H