Selama ini kita mengenal sepakbola prestasi atau sepakbola profesional yang sedang hiruk pikuk, ribut sana-sini, minim prestasi maximal kekerasan.
Katanya kita punya pilihan untuk thinking out the box daripada thinking in the box, atau alternatif lainnya thinking without the box, kami mengajak kita melakukan thinking with the ball.
Perkumpulan Sepakbola Uni Papua Indonesia adalah sebuah organisasi nirlaba, NGO, yang bergerak dalam bidang Sepakbola Sosial untuk pembangunan sosial yang berbasis pembinaan mental dan karakter anak-anak untuk menjauhi minuman keras, mencegah penyebaran HIV/AIDS, mengatasi konflik dengan dialog / membangun Perdamaian dan Persatuan, menggiatkan pendidikan dan mendukung upaya-upaya perbaikan gizi dan kesehatan anak, serta menjaga lingkungan hidup. Pada bulan Agustus 2015 ini, Uni Papua memiliki 28 komunitas / Cabang di Papua, Papua Barat, Sulawesi, NTT, Bali, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Aceh.
Menjangkau 4.000 anak usia 6 sd 21 thn laki-laki dan perempuan, 50% diantara mereka adalah anggota aktif yang bertalenta, berpotensi menjadi pemain bola sekelas Messi dan Ronaldo. Hasil dari pembinaan mental dan karakter ini akan mempunyai efek membentuk calon2 pemain sepakbola tingkat dunia.
Sepakbola Sosial adalah sisi lain dari sepakbola yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, berfokus pada karakter, memberikan keceriaan pada anak-anak untuk dapat bermain sepakbola dan menjadi dirinya sendiri tanpa beban menang atau kalah, menumbuhkan rasa persaudaraan dan persahabatan, menanamkan kejujuran dan integritas sejak anak-anak.
Memperlengkapi kaum awam untuk dapat berkontribusi bagi pembangunan sosial melalui sepakbola.
Semoga melalui gerakan sepakbola sosial ini mempersiapkan generasi masa depan yang berkualitas, cemerlang dan menjadi kebanggaan Bangsa dan Negara.
Sepakbola seharusnya membawa dan menjaga kehormatan bangsa.
Bayangkan, apabila ada 10.000 anak terutama dari kampung-kampung dan daerah-daerah ini dibina secara terus menerus di Uni Papua, Masa sih tidak ada 1 anak hebat yang akan merumput di liga-liga hebat dunia ?
Masa sih apabila ada 100.000 anak hebat-hebat ini kita tidak bisa membentuk 1 tim impian yang akan menjadi legenda anak-anak Indonesia.
Masa sih dari 1 juta anak Indonesia yang berseragam Uni Papua tidak bisa menjadi juara dunia.
Kita punya mimpi, kita masih punya harapan, kita optimis, karena kita memilih kebangkitan bukan kehancuran, karena kita telah belajar dari pengalaman. Kita bisa ketika bersama-sama bekerja. Uni Papua Bisa, Mari kita bekerja keras mulai hari ini untuk cita-cita yang mungkin akan tercapai pada 10thn, 20thn dan 30thn ke depan.
Uni Papua Indonesia.
Tuhan beserta kita,
Jakarta, menjelang Sahur hari selasa pagi tanggal 14 di bulan Juli tahun 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H