Fenomena Zona Waktu Amsterdam di Dinding Hotel Kota Ambon

Ambon - Di sudut kenyamanan lobby Hotel Santika, terpampang dengan jelas tiga buah jam dinding masing-masing bertuliskan zona waktu WIB, WIT dan Amsterdam. Dibalik semua tempat di dunia, mengapa Amsterdam dipakai sebagai patokan waktu di hampir semua hotel di Kota Ambon?

Nadia, pegawai yang bertugas sebagai resepsionis di Hotel Santika menjelaskan alasan kuat yang mendasari pengaturan pemajangan waktu tersebut.

"Kebanyakan turis asing yang datang untuk melakukan staycation di Ambon dan menginap di Hotel kami berasal dari Negara Belanda. Jumlahnya tidak menentu, tetapi mayoritas berasal dari sana," ungkapnya.

Sudah menjadi kebiasaan pada industri perhotelan memasang jam dinding dengan beragam zona waktu. Mulai dari waktu wilayah domisili hotel tersebut dan waktu resmi yang dipakai secara nasional dan internasional.

Sejak Hotel Santika diresmikan pada tahun 2017, sudah terpampang keterangan zona waktu Belanda pada ruang lobby yang berbeda tujuh jam dengan kota Ambon.

"Bukan hanya karena turis, ada hubungan historikal antara Ambon dan Belanda bahwa kita pernah dijajah, bahkan ada penyerapan suku kata yang berasal darisana. Ini bukan branding dari hotel tetapi menjadi kebiasaan di perhotelan," paparnya lebih jelas.

Diaspora Maluku (bahasa Belanda: Molukken diaspora) mengacu pada orang Indonesia perantauan yang lahir atau keturunan Maluku yang tinggal di luar Indonesia. Komunitas diaspora Maluku yang paling signifikan tinggal di Belanda, jumlahnya sekitar 70.000 orang pada tahun 2018.

Tulisan ini adalah karya penulis bersama Sdr. Nasir Pariusamahu dan Sdri. Murni pada kegiatan Made In Indonesia (Migran Aman Dan Ekonomi Inklusif Indonesia), 5-6 Februari 2025 di Hotel Santika, Ambon sebagai bagian dari project penulisan dalam kelas Fasil Warga Berdaya. Kegiatan diselenggarakan oleh ICT Watch.