Siapa yang tidak kenal TikTok? Hiburan sekaligus sumber informasi, dan penyalur kreatifitas bagi para content creator dari seluruh dunia ini telah diunduh lebih dari 100 juta kali di Google Playstore dan menduduki peringkat pertama di kategori aplikasi video dan editor. Perusahaan teknologi yang dibuat oleh ByteDance perusahaan asal China ini sangat populer dan dilansir dari Sensor Tower, TikTok meraih pendapatan Rp. 1,5 Triliun /bulan mengalahkan pendapatan Youtube yaitu 1,1 Triliun. Wow!
Seperti halnya platform video dan hiburan lainnya, TikTok mendapatkan keuntungan tersebut dari para content creator yang merupakan kunci dari keberhasilannya. Banyaknya pemakai aplikasi yang tertarik dengan berbagai konten mulai dari hiburan, tarian, gaming, konten informatif, bahkan hal-hal viral lainnya menjadikan TikTok terdepan di era digital. Hal ini sangat baik untuk bisnis, sehingga membuka peluang untuk iklan atau sponsor dan pastinya memberi manfaat untuk semua pihak.
Salah satu industri yang ikut ter-revolusi dengan hadirnya TikTok adalah industri musik dunia. Terimakasih untuk TikTok banyak musisi baru yang naik daun karena lagunya viral, sehingga membuka pasar pada selera musik baru. Salah satu yang melejit viral adalah Doja Cat asal Amerika Serikat. Ia merupakan salah satu artis yang kurang dikenal sebelumnya yang berkarya sejak 2012. Doja Cat tiba-tiba viral dengan lagunya "Say So" saat dunia mengalami lockdown Covid-19 lewat TikTok.
Tarian "Say So" ada dimana-mana dan menjadikan lagu ini yang paling banyak diputar di Amerika Serikat sepanjang tahun 2020. Lagu "Say So" yang bergenre Disco-Pop menjadi perubah haluan industri musik dunia dan mendominasi serta menginspirasi musisi-musisi lainnya untuk mengeksplor genre musik ini dalam karya-karya mereka.
Tidak hanya Doja Cat, TikTok juga memperkenalkan artis-artis baru seperti Giveon dengan lagu "Heartbreak Anniversary", Jamie Miller dari lagu "Here is Your Perfect". Di Indonesia sendiri Anneth viral dengan lagunya "Mungkin Hari Ini Esok Atau Nanti" yang banyak dipakai untuk sound di TikTok mengikuti kejadian jatuhnya pesawat Lion Air 2021.
Selain itu ada Pamungkas yang viral dengan lagunya "To the Bone". Ini adalah sebagian dari kontribusi TikTok untuk industri musik dunia. Memberi ruang bagi kreatifitas dan perubahan dari setiap orang sesuai dengan selera pasar.
Sebagaimana sisi mata uang, selain sisi terang pasti ada sisi gelapnya. Dengan hadirnya TikTok yang terkenal dengan hal-hal viralnya, membuat content creator berusaha untuk tetap relevan dengan cara mengikuti atau menciptakan tren baru. Begitupun keberadaan TikTok yang me-revolusi industri musik dunia.
Untuk mendapatkan popularitas dan perhatian publik, seorang musisi harus beradaptasi dalam proses pemasaran karyanya salah satunya dengan penggunaan TikTok. Hal ini bisa menjadi peluang, dan bumerang di sisi lainnya. Upaya untuk tetap relevan dan sukses untuk viral dapat mempertaruhkan musikalitas seorang musisi.
Motivasi untuk viral semata berbeda dengan motivasi seseorang untuk membagikan cerita lewat karya-karyanya. Hal ini menjadi tantangan bagi para musisi dunia. Sebagaimana tren akan usai pada waktu tertentu, begitupun musik yang tidak dibarengi dengan semangat kreatifitas, originalitas, dan pesan yang hendak disampaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H