Lihat ke Halaman Asli

Handphone, dari Barang Mewah Menjadi Murah

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alat komunikasi di jaman sekarang, seakan tak pernah lepas dari kehidupan manusia. Apalagi setelah ditemukan telepon seluler yang semakin berkembang teknologinya dan semakin terjangkau harganya, telepon seluler atau lebih dikenal dengan " handphone" yang disingkat HP, sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok yang hampir tiap orang memilikinya.

Kalau menengok 10-15 tahun yang lalu, handphone adalah barang mewah. Waktu itu, harga sebuah HP yang masih segede batu bata, belum warna, tidak berkamera dan masih monophonic, bisa mencapai 5-10 juta. Padahal waktu itu, harga sepeda motor baru masih sekitar 3 jutaan. Bisa dibayangkan harga sebuah HP hampir dua kali harga sepeda motor. Harga kartu perdana juga sangat mahal dari 350.000 sampai jutaan rupiah. Dengan begitu, hanya orang kaya saja yang bisa memilikinya.

Saya sendiri pertama memakai HP tahun 1998 yang masih berjenis AMPS, pascabayar dan masih injek (tanpa simcard). Waktu itu harganya 350.000, besarnya hampir sama dengan batu bata, layarnya hanya satu baris angka berwarna merah. Jadi hanya bisa buat telepon saja karena sms untuk pertama kali baru bisa dipakai sekitar tahun 2000. Karena AMPS adalah HP termurah pada saat itu, sehingga bagi yang kantongnya pas-pasan hanya bisa membeli HP jenis ini.

Dari tahun ke tahun, perkembangan HP mulai semakin canggih dengan dikembangkannya layar warna, bluetooth, kamera, gprs dan memori eksternal. Dan semakin ke sini, harga HP semakin terjangkau dengan banyaknya permintaan, sehingga diproduksi secara massal akan menekan biaya produksi dan harga jualnya juga lebih rendah.

Baru sekitar tahun 2008, seiring dengan munculnya HP china berbagai merk dan harga yang murah, ditambah harga kartu perdana dan isi ulang pulsa yang super murah, semakin ke sini harga semakin murah dan terjangkau hingga ke lapisan bawah.

Sekarang, hampir semua lapisan masyarakat bisa membeli dan memiliki HP. Bahkan sebagian besar, satu orang mempunyai lebih dari satu HP. Bisa dilihat di sepanjang jalan dan di mana saja, mulai dari pengamen, tukang parkir, abang becak, sampai pengemis di perempatan, sering terlihat membawa HP lagi asyik sms-an.

Terlepas dari itu semua, HP memberi banyak manfaat. Kita bisa berkomunikasi dengan siapa dan di mana saja dengan mudah, cepat dan murah. Mulai dari tegur sapa, canda ria, urusan bisnis, pekerjaan sampai mengabarkan berita duka. Bahkan akhir-akhir ini marak penipuan dengan fasilitas HP.

Untuk itu, para pengguna HP harus hati-hati dengan sms dan telepon penipuan yang sangat merugikan. Jangan tergiur dengan hadiah dan janji manis. Tetap waspada sebelum terlena.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline