Lihat ke Halaman Asli

Harry Ramdhani

TERVERIFIKASI

Immaterial Worker

Masalah dalam Pernikahan Itu Sudah Dimulai Sejak Malam Pertama

Diperbarui: 5 Oktober 2019   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi melihat lukisan. (@kulturtava)

Malam setelah Bogor Hujan Tawa (BHT) volume 1, ketika sedang saling cerita dan ngopi-ngopi, Ridwan Remin menghampiri. Ia bilang belum punya set-list materi yang akan dibawakan untuk BHT berikutnya.

Arahnya pernyataan itu, yang kutahu, pasti sebuah pertanyaan: enaknya bawain materi apa ya?

Sepengetahuanku tentang Ridwan Remin, khusus urusan stand-up comedy, memang tidak punya masalah dalam mencari lucu akan suatu hal, tapi justru bahasannya yang ia cari. Keresahannya.

Beberapa jam sebelum BHT volume 1 dimulai, sorenya, Ridwan Remin sudah menjelaskan beberapa joke yang mungkin akan ia bawakan. Tentang komentar-komentar jahat di media sosial, misalnya. Hanya itu.

Lalu mau bahas apa lagi untuk show nanti?

Aku ditawarkan segelas kopi. Ia membakar rokoknya. Pedahal saat itu aku baru saja membaca esai Mbak Alisa Wahid tentang Papua di Harian Kompas. Dengan entengnya aku jawab: bahas soal pernikahan atuh.

"Gak ada masalahnya. Pernikahan gue baik-baik aja," kata Ridwan Remin.

"Lha iya. Bagus kalau gitu," sebab tidak jauh dari tempat kami ada istrinya Ridwan Remin. Masa mau menimpalinya dengan yang aneh-aneh, kan

Untuk lebih spesifik, aku coba kerucutkan lagi maksud bahasannya. Aku beri contoh, semisal, bedanya seorang Ridwan Remin sebelum dan sesudah menikah. Apa hal baru yang ditemukan setelah menikah dengan pasangannya. Semacam itu.

Sayangnya tanggapan Ridwan Remin masih sama. Tidak ada bedanya. Walau aku tahu, di dekat kami masih ada istrinya mendengarkan, sambil menunggu apa yang akan suaminya katakan~
***
Sebagaimana aku, mungkin Ridwan Remin juga merasakan, ketika menonton --kalau dia sih tampil-- Local Stand-up Day, tiba-tiba banyak komika yang membahas soal pernikahan. Hidup mereka setelah menikah seakan menarik untuk dibahas dan orang lain tahu.

Aku sekadar menyimpulkan, mungkin ini adalah fase di mana komika sudah masuk dunia baru. Fase di mana dulu mereka hidup dari satu tongkrongan ke tongkrongan lainnya. Lalu kini, dengan kemapanan buah hasil menjadi seorang komika, mereka masuk --atau terperangkap?-- ke dalam dunia pernikahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline