aku sedang berhenti dan mengerti
: yang tergesa hanyalah sia-sia sampai
kita tahu bagaimana cara rindu bekerja.
ini vakansi terjauh menuju dirimu, yang
entah tidak seberapa dalamnya itu. menemui setiap
kenangan dan ingatan yang habis dipatuki
paruh-paruh waktumu. tetapi,
aku telah siapkan bekal: sebotol
air embun dan airmata kesedihan.
sesungguhnya hanya inilah caraku agar paham:
kehilangan saling rebut denganku mengerubuti
sisa-sisa pelukan yang pernah menyejukan dada ini.
matahari dan dinihari sama-sama
enggan mengalah.
bila belum juga sampaiku
menujumu, dan kehilangan yang
datang. kelak kita akan merumahkan
rindu sebagai museum paling sepi.
tempat yang kemudian menjadi
asing dan terasingi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H