Lihat ke Halaman Asli

Harry Ramdhani

TERVERIFIKASI

Immaterial Worker

Lebih Menyakitkan dari Rengginang dalam Khong Guan

Diperbarui: 9 Juli 2016   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekumpulan permen Fox's yang hanya meninggalkan satu butir rasa Blackcurrant

Apa kamu masih tergolong manusia yang kesal bila sedang bertamu ke kediaman seseorang, ketika lebaran atau hari-hari raya besar, dan kamu menemukan rengginang dalam kaleng Khong Guan? Jujur, saya tidak pernah. Saya hanya menemukan itu di sebuah guyon lawas yang selalu diulang-ulang.

Tapi, bukankah sebuah guyon bersandar pada kenyataan? Artinya ada yang pernah mengalaminya langsung. Sedangkan saya, barangkali juga kamu atau kalian, hanya menggunakannya setiap sebuah perayaan tiba. Guyon "rengginang dalam kaleng Khong Guan" lalu menjadi guyon kodian; lelucon yang tak bertuan.

Saya sendiri kadang masih suka tertawa mendengar maupun membaca, sampai melihat ilustrasinya dalam meme guyon itu. Karena memang guyon kodian semacam itu sudah terbukti lucunya.

Bayangkan saja begini. Pada saat itu --ini sudah template guyon kodian: pada saat itu-- ada seseorang yang datang bertamu. Dalam keadaan lelah setelah perjalanan jauh, Sang Tuan Rumah menyilakanmu masuk dan duduk di ruang tamu. Di sana, sudah bertengger kaleng Khong Guan yang hanya ditemani stoples kacang goreng. Sang Tuan Rumah di dapur menyipkan teh manis atau sirup dingin rasa melon atau apa saja. Si Tamu itu tentu akan menunggu semampunya minumannya selesai dibuat dan lalu menikmati minuman dengan biskuit-biskuit nan-renyah-dan-gurih dari kaleng Khong Guan.

Sang Tuan Rumah menyajikan minuman. Si Tamu pasti sudah mengincar wafer Khong Guan atau biskuit cokelatnya. Sang Tuan Rumah menyilakan Si Tamu mencicip. Kaleng Khong Guan dibuka, ternyata --ya, semua guyon kodian selalu diakhiri dengan "ternyata"-- isinya rengginang.

Kembali saya tanyakan ini: Apa kamu masih tergolong manusia yang kesal bila sedang bertamu ke kediaman seseorang, ketika lebaran atau hari-hari raya besar, dan kamu menemukan rengginang dalam kaleng Khong Guan?

Jika pada cerita itu saya sebagai Si Tamu, maka saya akan mengajak Sang Tuan Rumah keluar. Ke mana saja, asal bisa mendapat bakso atau mie ayam.

Oia, ada dua fakta yang saya temui ketika lebaran ini terkait bakso atau mie ayam saat lebaran. Pertama, Tuhan memang sengaja mencipta bakso atau mie ayam supaya umat manusia tidak mati kebosanan. Kedua, bakso atau mie ayam di beberapa titik di Jakarta, sudah habis sekitar pukul 1 siang.

Baru-baru ini saya mengalami kejadian mirip seperti itu, lebih menyakitkan bahkan. Bukan, jika kamu menduga kue biji ketapang yang disimpan di kaleng wafer nissan tentu saja bukan. Walau itu sudah membuat kamu pasrah tanpa gairah. Namun ini tentang permen fox's yang barangkali hanya bisa kamu nikmati saat lebaran saja. Ya, permen fox's, ketika lebaran, derajatnya diangkat setingkat kue nastar. Sepertinya ini konspirasi. Ada agenda setting yang kalian tidak tahu. Tapi saya tidak peduli tentu. Permen Fox's adalah mutiara, layaknya rupa bentuk permen itu.

Kalau boleh meminjam istilah Gomah dan Gopah, saya ini dibilang "penyuka makanan sisa". Bukan bekas, ya. Ingat, bekas dan sisa itu dua hal yang berbeda. Seperti dua kutub arah mata angin. Penyuka makanan sisa maksudnya, giliran makanan masih penuh, makanan itu sama sekali tidak disentuh; giliran makanan hampir habis, baru dimakanin.

Sejak pagi tadi tidak ada sesiapa di rumah. Gomah, Gopah, dan Peang sudah pergi ke Jakarta: silaturahmi dengan saudara. Saya tidak ikut, karena siangnya mesti berangkat kerja. Tidak hanya tidak ada orang, tapi pagi itu tidak ada makanan. Setidaknya makanan berat. Sedang di luar, di teras rumah, masih berbaris dengan rapih kue-kue lebaran. Kue nastar, putri salju, lidah kucing, kacang tanah, kacang mete, kue sagu dan sekaleng permen Fox's Sialnya masih pada penuh di toples-toples itu. Saya sama sekali tidak minat. Melihatnya saja serasa beugah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline