Lihat ke Halaman Asli

Harry Ramdhani

TERVERIFIKASI

Immaterial Worker

Saya Patung, Kamu Petang

Diperbarui: 25 Juni 2016   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: indoas.com

Ada yang tidak bisa dan tidak biasa
saya lakukan: menjadi badut
di akhir pekanmu. Membawa riang di kepalamu, memanen tawa di gincu bibirmu,
menghempas sumuk di tubuhmu.

Saya ini patung. Kamu itu petang --Sang Senja penghabisan.

Ada lagi. Saya juga tidak ingin
dan tidak mungkin bergelayut di lenganmu; misuh-misuh manja
seperti kucing baru diberi ikan asin.
Lenganmu samudra di mana matahari tenggelam dengan mesra.

Saya ini patung. Kamu itu petang --keindahan yang masih harapan.

Dan ini
yang saya tidak lagi lakukan dan rindukan
: memanggilmu, sayang.
Kelak, kesedihan menjadi satu-satunya cara mengingatmu.

Perpustakaan Teras Baca, 25 Juni 2016




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline