Lihat ke Halaman Asli

Harry Ramdhani

TERVERIFIKASI

Immaterial Worker

Langit-langit yang Berpuisi

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1427188250504873307

ilustrasi

1/
ada kupu-kupu tertegun
di taman yang sepi

ada bunga-bunga termenung
di taman yang sunyi

ada kamu sedang melamun
di hati yang nyepi

2/
langit sore hangat. matahari
serupa jeruk mandararin  yang masam.
Lihatlah! ada bocah laki-laki
menangis di taman
sambil memeluk lukisan yang
di belakangnya ada ponten enam!

di kanvas bocah itu melukis langit
putih, halus, dan mulus
seperti belum tercoret tinta
barang setetes.

bukan, katanya. "Ini lukisan
paha seorang perawan!"

3/
apa kamu pernah bayangkan ada langit
yang cemburu saat langit lain selepas hujan
dihias pelangi?

lalu
langit itu bersedih
lalu
langit itu berpuisi

4/
biarkan bocah laki-laki itu menangis
di taman yang langitnya bersedih
dan berpuisi. kesedihan mengajarkan:
luka itu sajak
cinta yang berkarat

Stasiun Palmerah, 23 Maret 2015

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline