rindu tak pernah selesai bila dilafalkan.
sebab kita,
memang digandeng waktu, dan akhirnya
menjadi masa silam.
"lalu, buat apa manusia membuat jam?"
tanyamu, "bila masing-masing dari kita
kelak akan berupa ingatan,"
seperti halnya kamu suka kopi;
ketika sedang nikmat menyesap
ternyata hanya hitam pekat yang terlihat
dan sunyi.
ada ruang-ruang di mana kamu tak bisa ranah,
tapi dengan rindu malah
begitu mudah kamu jamah.
maka kenanglah...
kenang saya sebagaimana kamu
sedang sibuk mengganti popok,
atau menina-bobok
putramu; dari lelaki pilihan orang-tuamu itu.
Perpustakaan Teras Baca, 18 Maret 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H