Lihat ke Halaman Asli

Harry Ramdhani

TERVERIFIKASI

Immaterial Worker

Rindu yang Tak Usai Dilafalkan

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1426667703140655621

ilustrasi

rindu tak pernah selesai bila dilafalkan.
sebab kita,
memang digandeng waktu, dan akhirnya
menjadi masa silam.

"lalu, buat apa manusia membuat jam?"
tanyamu, "bila masing-masing dari kita
kelak akan berupa ingatan,"

seperti halnya kamu suka kopi;
ketika sedang nikmat menyesap
ternyata hanya hitam pekat yang terlihat
dan sunyi.

ada ruang-ruang di mana kamu tak bisa ranah,
tapi dengan rindu malah
begitu mudah kamu jamah.

maka kenanglah...

kenang saya sebagaimana kamu
sedang sibuk mengganti popok,
atau menina-bobok
putramu; dari lelaki pilihan orang-tuamu itu.

Perpustakaan Teras Baca, 18 Maret 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline