Lihat ke Halaman Asli

Kupandangi Dirimu dengan Mata Terpejam

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

setelah kau pergi, kekasih
hati ini pedih merintih
kala langit mulai kelam dan angin dingin mencekam
kudekap erat secarik kain hitam
tercium semilir
lalu kaupun hadir,
tersenyum lalu mendekap dan mengecupku lembut

setelah kau pergi, cinta
adakah diriku ini kau rindukan juga
beribu tanya mengganggu isi kepala
sementara hati ini
tak pernah henti
mencari dan mencari
jawaban yang tak pernah kau beri

setelah kau pergi, sayang
bibir ini hanya bertembang sumbang
air mata menetes tak terasa
ingin kutahan tapi tak bisa
tersedu pilu
menyesak dalam dada

lalu apa yang kau buat?
cerita lalu yang bikin hati bak tersayat?
atau kegembiraan palsu penuh nikmat
yang bikin aku seperti sekarat?

saat kerinduan untuk mendekapmu erat kian pekat
kala keinginan membelai rambutmu yang panjang kian menggelombang
bila tatapan dan senyumanmu ingin kuhadirkan
hanya satu yang bisa kulakukan
kupandangi dirimu dengan mata terpejam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline