Lihat ke Halaman Asli

Mampukah Brasil dan Inggris Jadi Calon Kuat di Rusia

Diperbarui: 24 April 2017   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inline image 1

Seminggu terakhir, layar kaca disuguhi pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018, di Rusia. Penggemar liga pun istirahat sejenak, jadi punya waktu untuk kumpul keluarga dan jalan bareng pacar. Bagi yang jomblo, akan kembali menatap langit-langit kamar dengan mata nanar.

Tak disangka, Kalahnya Uruguay memastikan Brasil melenggang dengan nikmat menuju Rusia, jadi tim pertama lolos ke Piala Dunia. Padahal kompetisinya masih tahun depan. Sejatinya Brasil sudah berhasil mengembalikan kedigdayaan mereka di Benua Amerika bagian selatan.

Sebenarnya tidak usah melihat kekalahan Uruguay, performa yang ditunjukan Neymar dan kawan-kawan sebayanya itu memberikan hasrat lebih bahwa negeri “Jogo Bonito” ini mampu berkibar kembali.

Begitu pula dengan Inggris. Sekumpulan pemain muda Inggris duduk nyaman memuncaki puncak klasemen sementara Grup F zona Eropa. Mereka berpeluang besar lolos Piala Dunia di negeri para Tsar. Melihat performa yang ditunjukan pantas atau tidak, sudah selayaknya Inggris mengambil momentum membawa trofi ke pelukan ibu pertiwi.

Brasil dan Inggris sepertinya akan berkibar di Piala Dunia 2018. But, everything happen for reason, that’s for sure. Kalau tak tahu artinya, silakan di-copas di Google Translate.

Peluang Brasil

Kegagalan sebagai juara pada saat tuan rumah, apalagi digilir ramai-ramai dijadikan pemuas hasrat oleh para pemain Jerman, menjadi cambuk Brazil menatap Piala Dunia 2018.

Perlahan tapi pasti, Brasil sudah kembali ke jalan yang benar, mereka sudah bertaubat. Rentetan hasil positif pertandingan memberi secercah harapan bahwa Brasil akan kembali menjuarai Piala Dunia selanjutnya. Tapi, lagi-lagi ini hanya prediksi, semata-mata hanya feeling si penulis dengan melakukan analisa sotoy.

Pertama, Pergantian pelatih dari Dunga ke Tite, membawa perubahan gaya permainan sepakbola. Roh “Jogo Bonito” seperti lahir kembali, dibandingkan era kepelatihan di bawah Dunga.

Memang kendali Dunga menjadikan permainan Brasil lebih pragmatis, cenderung monoton dan tidak enak ditonton, apalagi jika nontonnya sendiri tanpa sang calon. Pada dasarnya sepakbola Brasil sudah ditakdirkan untuk bermain, menghibur, dan menang. Itu mengapa sekarang terllihat sekali efek yang ditimbulkan pada era kepelatihan Tite.

Kedua, statistik pertandingan Brasil di Kualifikasi Piala Dunia Zona CONMEBOL. Brasil total telah melakoni 14 pertandingan, dengan hasil 10 menang, tiga seri, satu kalah. Lebih mencengangkan lagi adalah produktivitas gol yang begitu tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline