Lihat ke Halaman Asli

Sosok Kante Si Pengangkut Air Jadi Kunci Gelar Liga Primer

Diperbarui: 4 April 2017   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil gambar untuk victor wanyama tottenham

Bisa dibilang Chelsea kini lagi kedinginan, berada di puncak klasemen Liga Inggris. Apalagi kalau pakai kupluk, bawa senter, sambil memegang papan bertuliskan ‘vila’, sudah pasti makin mantap mereka ada di Puncak.

Banyak yang beranggapan bahwa faktor keberhasilan Chelsea adalah pertahanan kokoh dan pemain depan yang semakin menunjukan tajinya. Eits, tapi jangan hiraukan pemain yang dapat memberikan kenyamanan pemain belakang dan umpan matang bagi pemain depan, yaitu sosok N’Golo Kante.

Ketika Leicester menjuarai Liga Primer Inggris, Kante menjadi bagian penting, sebagai ruh permainan “The Foxes”. Kante menjadi sosok katalisator yang memainkan peranannya dengan sangat baik. Badannya memang kecil, tapi ototnya otot kawat tulang besi bagaikan Gatotkaca.

Robert Huth tidak harus bersusah payah merebut bola di jantung pertahanan sendiri. Sedangkan Ryad Mahrez dan James Vardy leluasa mengobrak-ngabrik pertahanan lawan tanpa harus turun jauh memikirkan pertahanan, apalagi sampai memikirkan cicilan kredit rumah.

Musim lalu, Leicester begitu sulit ditembus pemain lawan. Total hanya menderita 3 kekalahan dan kebobolan 36 gol. Kalau katanya statistik, Kante berhasil melakukan 4,7 tekel dan 4,2 intercept per pertandingan.

Semuanya berjalan dengan nyaman, seperti bahu pria yang enak banget disenderi oleh kepala kekasihnya yang cantik itu. Mana seksi pula.

Namun selepas kepergian Kante, Leicester bagaikan tim pesakitan. Bahkan dibilang seperti sekumpulan zombie yang tak tahu arah. Mereka jadi hobi kalah, sulit meraih kemenangan, dan mudah kebobolan. Baru pertengahan musim ini saja, Leicester city sudah menderita 14 kekalahan dan 43 kebobolan.

Berkah bagi Chelsea yang berhasil mendaratkan Kante. Rejeki memang tidak ke mana. Hadirnya Kante di lini tengah Chelsea memberikan determinasi tinggi. Sulit bagi para pemain tengah lawan untuk merangsek masuk.

Meski sudah ketuk pintu dan mengucapkan ‘Assalamualaikkum’ pun juga belum tentu dipersilakan masuk oleh Kante. Baru menjejakkan kaki di keset bertuliskan ‘Welcome’ saja, sudah langsung diusir oleh Kante. Boro-boro dibikinkan minum.

Tekel dan intercept yang baik memang menjadi nilai plus bagi Kante sebagai gelandang bertahan. Kalau mau melamar kerja lewat Jobstreet, dia sudah memenuhi kualifikasi “good command of english both written and spoken“. Dia sudah menjadikan Chelsea merasa nyaman dengan unggul sembilan poin dari pesaing terdekatnya.


Kante tentu mengingatkan kita pada sosok Claude Makalele, yang juga sama-sama dari Prancis, sama-sama berkulit pula. Bukan bermaksud rasis, tetapi memang faktanya dua-duanya berkulit gelap. Dan bukan suatu kebetulan bahwa mereka berdua pernah bermain di Chelsea dan berposisi sama, sebagai gelandang pengangkut air.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline