Menjadi tenaga kesehatan merupakan sebuah pelayanan kemanusiaan yang membutuhkan semangat juang serta kerelaan hati yang tinggi. Apalagi saat pelayanan tersebut harus dilakukan di tempat yang terpencil dengan kondisi geografis yang sulit.
Hal inilah yang sedang dijalani oleh Paman Bintang, sapaan akrab warga dan rekan petugas, seorang tenaga kesehatan masyarakat (Kesmas).
Pemuda bernama Stardy Dima Djami ini sudah menjadi tenaga kesehatan melalui program Nusantara Sehat dari Kementerian Kesehatan selama beberapa tahun belakangan di wilayah pedalaman.
Sebelumnya, ia telah bertugas sejak tahun 2019 di wilayah Kabupaten May Barat, Provinsi Papua. Saat ini, Paman Bitang sudah ditugaskan di tempat yang kedua yakni Puskesmas Wonggi, Kabupaten Mappi, Provinsi Papua sejak bulan Februari 2022.
Kabupaten Mappi adalah wilayah baru hasil pemekaran dari Kabupaten Merauke. Karena itu, area ini memang memerlukan perhatian khusus dalam berbagai aspek guna menunjang setiap kesulitan yang masih dialami.
Selama beberapa bulan bertugas di wilayah tempat baru ini, Paman Bintang mengakui bahwa terdapat tantangan yang dialami saat melaksanakan tugas pelayanan kesehatan.
Tantangan pertama adalah kondisi geografis. Dikenal sebagai kota sejuta rawa, hampir 90% wilayah kerja yang dilaluinya dan tim di Mappi merupakan area rawa dengan sungai kecil hingga sungai besar.
Untuk itu, transportasi utama yang digunakan oleh mereka untuk berkeliling adalah perahu atau speedboat. Perjalanan mereka sering terhambat ketika perahu mereka melalui area yang sedang berlumpur.
Tantangan kedua adalah kesulitan akses karena wilayah kerja mereka termasuk daerah yang masih terpencil. Untuk melakukan perjalanan dari Ibu Kota Provinsi, Jayapura, ke Kabupaten Mappi, diperlukan waktu 8 sampai 10 jam. Namun, jika perjalanan terhambat akan kondisi rawa yang tidak memungkinkan, diperlukan waktu hingga berhari-hari untuk mengakses wilayah tersebut.