Di Indonesia, Nusa Tenggara Timur masih menjadi daerah penyumbang angka stunting tertinggi. Kendati demikian, semangat perjuangan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan stunting masih terus berkobar.
Optimisme dan antusiasme ditunjukkan oleh para tenaga kesehatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), salah satu daerah di NTT. Dinginnya kabupaten itu tidak menghalangi kobaran semangat kolaborasi penanganan stunting bersama 1000 Days Fund, sebuah lembaga yang memiliki misi utama membebaskan generasi penerus bangsa dari stunting.
Pada tanggal 30 hingga 31 Agustus yang lalu, bertempat di kantor Bappeda TTS, 1000 Days Fund (Yayasan 1000 Hari) bersama BKKBN dan dinas-dinas terkait mengadakan pelatihan pencegahan stunting. Fokus utama kegiatan ini adalah Training of Trainer (ToT) atau membekali para tenaga kesehatan guna melatih para kader untuk menyampaikan pesan pencegahan stunting pada masyarakat.
Peserta terdiri dari Bidang Kesra Kecamatan, Bidan, Tenaga gizi atau Promosi Kesehatan, dan Penyuluh KB dari tiap kecamatan yang menjadi sasaran. Jika dilihat, komponen-komponen peserta perwakilan masyarakat tersebut bisa menjadi sebuah tim yang sangat kuat guna menjangkau dan mengedukasi masyarakat. Sasaran masyarakat yang akan diedukasi adalah keluarga yang memiliki ibu hamil dan ibu dengan anak berusia di bawah dua tahun.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Timor Tengah Selatan, Egusem Pieter Tahun, ST, MM. Dalam kata sambutannya, Bupati TTS menegaskan komitmennya beserta seluruh jajaran pemerintahan dalam penurunan angka stunting.
"Kita pasti bisa menurunkan angka stunting. Kita punya semua potensi yang dibutuhkan. Tapi dibutuhkan kerja keras dari semua (tenaga kesehatan) yang ada. Kita harus kerja, kerja, kerja," katanya memberi suntikkan semangat pada semua pihak yang hadir.
Pembukaan kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini pun dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN NTT, Marianus Mau Kuru. Beliau berpesan bahwa pencegahan stunting merupakan tugas bersama yang perlu dilakukan oleh semua pihak, tanpa terkecuali.
"Pesan tentang pencegahan stunting perlu diteruskan ke semua pihak, dimulai dari remaja, calon pasangan usia subur, ibu hamil, hingga ibu dengan anak berusia di bawah dua tahun,"
Hadir juga dalam pelatihan ini Kepala Dinas KB Kabupaten TTS, Ria Tahun. Selama dua hari pelatihan, peserta disegarkan kembali pengetahuannya tentang stunting.