Lihat ke Halaman Asli

Harry Darmawan Hamdie

TERVERIFIKASI

PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Barito Utara, Inisiator Beras Berkah Muara Teweh Kalteng.

Belajar Kritis Kepada Alien (Film India PK, Peekay)

Diperbarui: 1 April 2024   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Freepic

Film dapat membuat kita tobat? memikirkan kembali kehidupan yang kita jalani? atau membongkar kembali keyakinan kita? atau malah memperteguh keyakinan kita? Film PK bisa menjadi jawaban salah satu pertanyaan itu.

PK (Peekay) bahasa Hindi yang artinya "mabuk". Disematkan kepada Aamir Khan sebagai pemeran utama pria film PK. Aamir Khan datang sebagai alien dari planet antah berantah ke Bumi karena penasaran ternyata ada planet yang penduduknya sama dengan penduduk planet mereka.

Sampai di Bumi dalam keadaan telanjang, hanya dengan "remote control" alat  pengirim signal ke planetnya apabila misinya telah selesai. Setiba di Bumi, Peekay dirampok remotenya oleh penduduk Bumi, penduduk Mandawa tepatnya.

Kemudian film berpindah lokasi ke Belgia, mengawali kisah romantis antara Jaggu (Anuskha Sharma) dan Sarfaraz (Sushan Singh Rajput). Nyanyi-nyanyi dan sedikit joget india pun terjadi, untung tidak ada rintik hujan, tiang listrik dan petir.

Kisah percintaan Jaggu dan Safaraz pun kandas karena ditekan orang tua yang diprovokatori oleh pendeta hindu palsu Mr. Tapaswy yang meramalkan Safaraz-Muslim asal Pakistan akan mengkhianati Jaggu yang berasal dari India dan Hindu.

Jaggu pun kembali ke India dan menjadi jurnalis yang kemudian mempertemukannya dengan Peekay. Kepada Jaggu, Peekay kemudian menceritakan perjalanannya mencari tuhan karena menurut polisi di Delhi hanya tuhan yang tahu dimana remote-nya berada.

Peekay kaget dan sibuk mempertanyakan tuhan, dan mencoba semua tuhan untuk mendapatkan remote controlnya. Salah satu dialoq Peekay yang epic "Jika tuhan dapat mendengar langsung, buat apa patung tuhan ini" kata Peekay kepada pembuat patung.

Peekay bahkan menyembah semua tuhan, dengan keyakinan pasti ada salah satu di antara tuhan-tuhan itu yang benar. Semua agama mengatakan tuhan itu satu, tapi tuhan mana yang harus kita percaya? Sebagai komedi satir film PK cukup menghibur dan banyak humornya tanpa kehilangan daya kritisnya.

Sampai Peekay menyadari bahwa praktek keagamaan yang tidak tepat adalah kesalahan dari pemuka agama dalam menerima pesan-pesan tuhan. Dan Pendeta Tapaswy juga memanipulasi agama dengan berbohong dapat berbicara dengan tuhan.

Peekay membuktikan selain memberikan rasa senang semu, mereka juga menciptakan rasa takut untuk menciptakan ketaatan. Kritik tajam Peekay juga kepada pemuka agama di film ini, Tapaswy yang akan membela tuhan bila tuhannya dihina dijawab dengan jelas bahwa tuhan yang menciptakan alam semesta terlalu besar untuk dibela.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline