Lihat ke Halaman Asli

Harry Darmawan Hamdie

TERVERIFIKASI

PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Barito Utara, Inisiator Beras Berkah Muara Teweh Kalteng.

Safari Ramadan di Desa Nihan Hulu, dan Keseimbangan Work, Life, dan Ibadah

Diperbarui: 12 April 2024   00:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rombongan Safari Ramadan di Kelotok /Sumber foto : IG : humas barut

Siang hari setelah Jumatan saya mendapat telpon dari Kasat untuk mewakili beliau menghadiri kegiatan Safari Ramadan 1445 H Pemerintah Kabupaten Barito Utara di Desa Nihan Hulu, Kecamatan Lahei Barat (22/3).

Saya diperintahkan untuk mengkoordinasikan kegiatan dengan panitia penyelenggara dan mempersiapkan perjalanan dengan beberapa anggota. Meskipun dirasa mendadak, tugas harus dilaksanakan, setelah mendapat informasi lokasi kegiatan dan lokasi kumpul, saya menghubungi anggota yang bisa membawa mobil dan menemani administrasi.

Sejak dulu, entah kapan saya selalu menganggap bahwa kerja adalah ibadah. Kerja adalah jihad, ibadah yang sungguh sungguh harus dilaksanakan. Ketika kita menganggap ibadah sudah seharusnya kita tidak mengotori ibadah kita dengan perbuatan dosa.

Bayangkan kita kerja untuk memberi makan keluarga dan anak-anak kita. Kita pasti tidak ingin memberi makan keluarga kita dengan uang kotor, hasil korupsi contohnya. Dengan menganggap kerja adalah ibadah kita akan selalu berupaya melaksanakan kerja sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan agama.

Sesuai dengan Surat Undangan Pj. Bupati Barito Utara, safari Ramadhan akan dilaksanakan di Mesjid Al Falah Desa Nihan Hulu Kecamatan Lahei Barat. Sebagai mantan Sekretaris Kecamatan Lahei Barat saya langsung tahu bahwa untuk menuju tersebut tidak dapat dicapai dengan menggunakan mobil. 

Saya langsung menghubungi Kepala Desa Nihan Hulu dan mendapatkan informasi bahwa rombongan dari Kabupaten akan dijemput di desa Nihan Hilir (Desa tetangga) kemudian akan diseberangkan dengan menggunakan kelotok besar. (Kelotok : Kapal kecil). Saya menganggap perjalanan sudah siap karena mobil dan anggota sudah siap untuk berangkat.

Rombongan safari Ramadhan diharapkan berkumpul di rumah jabatan pada jam 15.00. Sebelum jam 15.00, saya sudah dijemput pak Basis dan Pak Lujian dengan mobil Palwal Satpol PP. 

Setelah mencium Alisha Kayana Cinta (anak saya yang bungsu) dan pamit dengan isteri, saya dan kawan-kawan berangkat dengan sebelumnya berkumpul di rujab Bupati.

Melaksanakan tugas/kerja keluar kota dengan kondisi ibadah puasa tentu lebih melelahkan, saya bahkan mengalami mabuk darat, bahkan hampir muntah karena jalan yang dilalui berkelok-kelok dan naik turun seumpama roller coaster.

Untungnya setelah kurang lebih 45 menit sampai satu jam kami tiba di pelabuhan Nihan Hilir untuk melanjutkan perjalanan kami menuju desa Nihan Hulu dengan menggunakan Kelotok besar sesuai rencana yang telah disusun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline