Lihat ke Halaman Asli

Harry Darmawan Hamdie

TERVERIFIKASI

PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Barito Utara, Inisiator Beras Berkah Muara Teweh Kalteng.

Durian Tewe, Masalah dan Keberpihakan Pemerintah Daerah

Diperbarui: 21 Februari 2024   04:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bundaran Buah, Muara Teweh. Dokumentasi: Harry Darmawan Hamdie

Barito Utara, adalah salah satu Kabupaten penghasil Durian ternama di Kalimantan. 

Monumen Durian bahkan menjadi salah satu icon yang menghiasi kota Muara Teweh.

Sayangnya Pemerintah Kabupaten Barito Utara belum memberikan perhatian yang layak kepada pedagang Durian. 

Durian Tewe

Bila musim Durian tiba, Pedagang Durian yang datang dari desa-desa akan menjual Duriannya di pinggir jalan dan trotoar di kota Muara Teweh menyebabkan masalah ketertiban, kenyamanan, kebersihan dan keselamatan lalu lintas.

Selain mudah dan berlimpah, harga Durian menjadi pun sangat murah, cukup dengan uang Rp 10.000, durian ukuran sedang bisa kita nikmati, sedangkan ukuran yang lebih kecil cukup Rp. 5.000 saja. 

Saking banyaknya Durian, masyarakat sampai membuat tempuyak dan lempok Durian agar bisa dijual dengan harga layak sebelum membusuk.

Bahkan bila ingin lebih murah boleh dicoba ke desa sekitar Muara Teweh dengan memborong lapak jualan masyarakat desa yang di tumpuk di pinggir-pinggir jalan desa. 

Desa yang cukup terkenal sebagai penghasil duriannya adalah Desa Nihan dan Desa IPU, sekitar 20 sampai 30 menit berkendara dari kota Muara Teweh.

Lalu bagaimana rasanya Durian Tewe?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline