Lihat ke Halaman Asli

Harry Agus Yasrianto

Guru Sosiologi di SMA Negeri 1 Berau

Seharusnya Rindu Semestinya Bahagia

Diperbarui: 19 Februari 2023   06:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Oleh Harry Agus Yasrianto

Aku merintih. Karena ini bukanlah waktu yang tepat untuk menyatakan rindu atau membuat syair cinta hingga menggodamu dengan  pelukan diksi diksi

Ini juga bukan waktunya untuk mengajakmu bertemu dalam nyata. Bentangan jarak, nyatanya hanya menyisakan kegelisahan ampas di secangkir kopi yang kita minum masing masing

Sebuah pertanyaan konyol yang seharusnya tidak aku luapkan dalam kata rindu ? Atau terbata bata aku menuliskan, aku sayang padamu, rasanya akan membuatmu muak

Karena sesungguhnya begitu banyak doa terlafadzkan tatkala aku merindukan wajahmu.  Meski aku tahu, ini salah. Tapi bukankah rindu tak pernah mengenal sekat waktu ? Sudah begitu terlarangkah rasa itu untukku ? Haruskah aku menahan keinginan yang sudah menggunung ini ?

Sungguh suaramu membuatku tertanam dalam statistika bahagia hingga begitu inginnya diriku menarikan suka bertemakan cinta atau berselancar dengan kenyataan

Aku rindu, sungguh.

Berau, 19022023
07.08 WITA

Him
Cinta Tanpa Titik Koma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline