Oleh Harry Agus Yasrianto
Entah mengapa
aku sangat membenci hujan.
Iramanya selalu mengangkat luka lama yang menganga.
Bisikannya seakan membawaku ke lorong waktu tak berjarak.
Mengapa Tuhan senang sekali menjatuhkan hujan di saat aku sedang merindukanmu.
Sungguh suatu kebetulan yang menyebalkan.
Andaikan hujan ini dapat aku hempasan,
tentu asmaraku akan berterimakasih padaku
yang tak pernah mau singgah ke hati yang lain.
Berau, 6 Februari 2023
Him
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H