Lihat ke Halaman Asli

Harry Wiyono

Hamba Tuhan

asal usul manusia, malaikat dan setan

Diperbarui: 1 Februari 2025   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tulisan ini saya kutib dari tulisan renungan harian saya yang berjudul MAKNA KITAB KEJADIAN DI ERA MILENIAL. Tulisan ini saya mulai dari bulan Agustus 2023 sampai sekarang saat ini kurang lebih sudah mencapai 500 halaman. Tidak gampang  untuk menulis renungan ini, banyak tantangan yang saya hadapi. Seperti   yang telah saya saksikan beberapa bulan lalu lewat renungan harian yang saya tulis saya mengalami pergumulan yang sangat berat  dimana di bulan Maret 2024 saya sempat tidak sadarkan diri selama 2 hari dan di rawat di RS Polri Kramat Jati, tidak lama kemudian jari kaki saya terpaksa harus dioperasi, Tidak cukup pencobaan itu, beberapa bulan kemudian saya jatuh dari kamar mandi dan tidak sadarkan diri selama 5 jam, Bersyukur kalau belum lama ini saya terhindari dari pisau operasi karena tangan kanan saya  membengkak dan bernanah.

 

Kalau saat ini saya ada sebagaimana ada itu semua karena anugerah dan kemurahan Tuhan, Dalam kesempatan ini Tuhan mengizinkan untuk menulis sebuah artikel dengan tema ASAL USUL MANUSIA, MALAIKAT DAN SETAN saya berharap tulisan saya ini bisa memberi pencerahan dan berkat bagi para pembaca. Berikut uraiannya.

 

ASAL USUL MANUSIA

Siapakah manusia itu? Pertanyaan ini merupakan sebuah pertanyaan mendasar dan paling utama dalam sejarah hidup manusia. Banyak pemikir dari zaman klasik sampai dengan zaman modern berusaha untuk menjawab pertanyaan tersebut. Kendati demikian, pertanyaan tentang manusia tidak pernah berhasil dikupas secara tuntas. Dan pertanyaan ini tentunya akan menjadi sebuah pertanyaan yang terus muncul sepanjang masa. Karena itu, manusia dikatakan sebagai makhluk yang paling sulit dimengerti.

 

Kitab Suci mencatat bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Manusia diberi kuasa oleh Allah untuk menjadi tuan atas semua makhluk ciptaan lainnya di dunia ini (Kej 1:26-30). Manusia dilukiskan sebagai bagian integral dari dunia. Ia adalah makhluk istimewa yang merupakan puncak dan pusat dari seluruh ciptaan. Ia hidup dalam hubungan dengan ciptaan lainnya, dan mempunyai hubungan khusus dengan Allah Sang Pencipta.

 

Sebagai makhluk ciptaan yang istimewa, manusia memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan lainnya. Oleh Allah, manusia dianugerahi martabat akal budi, hati nurani dan kehendak bebas. Dengan akal budinya, manusia melampaui seluruh alam. Ia mampu menangkap dan memahami dengan sungguh segala realitas yang ditemuinya. Hati nurani manusia memampukannya untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik, serta menghindari apa yang jahat.  Sedangkan martabat kebebasan manusia menuntut supaya ia bertindak menurut pilihannya yang sadar dan bebas, yang digerakkan dan didorong secara pribadi dari dalam, dan bukan karena rangsangan hati yang buta atau semata-mata paksaan dari luar.  

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline