Lihat ke Halaman Asli

Harry Wiyono

Hamba Tuhan

Keadilan Ilahi yang Tidak Terselami

Diperbarui: 23 Maret 2024   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Setiap orang pasti pernah mengalami yang namanya kesesalan karena tidak adanya keadilan. Jika dihitung dan dikumpulkan tidak cukup untuk mendata menguraikan serta menceritakan, betapa kekesalan masyarakat minoritas atas perlakuan atau tindakan yang dilakukan oleh masyarakat mayoritas.

\

Tidak sedikit intimidasi dan perkusi yang dilakukan masyarakat mazyoritas terhadap masyarakat minoritas. Tindakan semena-mena  dengan kekerasan tidak ada batasnya dan tidak ada pula yang menghalanginya, seakan-akan negeri ini hanya milik golongan mereka dan hukum tidak berlaku bagi mereka

 

 Penolakan, penutupan, pengurasakan dan  pendirian rumah ibadah (gereja) menjadi cerita berulang dari tahun ke tahun. Alasan klasik rumah ibadah tak memiliki izin, acap menjadi pembenaran untuk melakukan tindakan intoleran. Sejumlah peraturan yang dianggap diskriminatif dan pemerintah daerah yang kerap tak bergigi terhadap tekanan kelompok intoleran, semakin menyudutkan kaum minoritas.

 

Data Setara Institute menunjukan, sejak 2007 hingga 2018, terdapat ratusan kasus penolakan dan penyerangan rumah ibadah. Penyerangan itu antara lain berupa penyegelan hingga intimidasi. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mencatat, dalam 10-15 tahun terakhir terdapat sekitar 500-600 pengaduan terkait kebebasan beragama dan berkeyakinan, termasuk di dalamnya kasus pendirian rumah ibadah. Kasus-kasus ini tersebar di seluruh Indonesia.

 

Mungkin keluhan dan kekesalan umat Kristen Indonesia sekarang ini tidak jauh bedanya dengan keluhan yang dialami oleh nabi Habakuk.  Jika membaca kisah nabi Habakuk yang tertuang dalam Kitab Habakuk fasal 1  maka sebagian orang atau para pembaca akan  menyimpulkan bahwa Habakuk dalam kisah itu melakukan protes atau complain kepada Tuhan. Karena pada saat itu terasa keadilan tidak ada, Bahkan Habakuk memandang bahwa Tuhan membiarkan umat pilihannya yaitu bangsa Israel tertindas oleh bangsa yang tidak mengenal Tuhan.

 

Tidak adanya keadilan yang dipertontonkan oleh Tuhan nampak jelas dari ayat 3 yang mengatakan "Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? aniaya dan kekerasan ada di depan mataku. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline