Lihat ke Halaman Asli

Harruka Azka

Mahasiswa Universitas Pamulang

Foto Tua

Diperbarui: 5 Desember 2020   01:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu hari, ada seorang gadis berusia 12 tahun yang tinggal di Bandung di sebuah rumah yang sangat tua. Dia membenci rumah itu. Itu dingin dan lembab sepanjang waktu.

Ditambah lagi, tidak ada teman yang mau berkunjung karena diyakini oleh semua orang di lingkungan itu bahwa ada hantu yang tinggal di rumah. Gadis kecil itu ingin tahu tentang hantu itu, tetapi tidak ada yang akan berbicara dengannya ketika dia bertanya tentang hal itu atau sejarah rumah itu.

Rumah itu menakutkan, dan di saat malam hari lebih buruk daripada yang lain. Suatu malam, ketika Dia berada di kamarnya membaca salah satu buku favorite nya, tiba-tiba lampu kamarnya mati. Dia pikir bola lampu sudah mati. Dia tidak ingin mengganggu ayahnya yang sudah tidur, dengan meminta bola lampu baru. Jadi Dia meletakkan bukunya dan bersiap-siap untuk pergi tidur.

Tiba-tiba, ada ketukan pelan di jendela di samping tempat tidurnya. Dia melihat pantulan seorang anak perempuan, sekitar usianya, tercermin di kaca jendela.

Gadis itu berbalik untuk melihat kamarnya, tetapi tidak melihat apa-apa. Lalu, dia bangkit dari tempat tidur dan pergi ke pelitanya. Dia merasakan sesuatu yang basah di tanah. Dia menyalakan lampu, yang sekarang berfungsi dan melihat noda merah di tempat dia berdiri.

Lalu menghilang, itu bukan noda darah, karena merah terlalu cerah, hampir merah muda seperti cat. Dia menggaruk dinding biru kamarnya dan percaya atau tidak, di balik cat biru itu berwarna merah muda, warna gelap yang sama yang pernah ada di lantai.

Gadis itu berlari keluar dari kamarnya menuju kamar orang tuanya. Tetapi kemudian dia melihat sesuatu yang membuatnya membuka mulutnya untuk berteriak, meskipun tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.

***

Pagi harinya...

Dia ingin sebuah bukti. Dia ingin tahu di pagi hari apakah yang dilihatnya adalah mimpi atau nyata. Dia mengambil sebuah foto di tempat tidurnya, dan tanpa melihatnya dia berlari untuk menjemput ayahnya.

Dengan marah, ayahnya naik ke atas. Gadis itu menunjuk ke tempat jerat itu berada, tetapi sekarang, hanya ada seutus tali dari perlengkapan menjahit ayahnya. Dia menuntun ayahnya ke kamarnya, untuk menunjukkan tubuh anaknya, akan tetapi sekarang tidak ada apa-apa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline