Lihat ke Halaman Asli

PBB: Partainya Yusril Ihza Mahendra

Diperbarui: 11 Desember 2023   08:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: detikcom

Partai Bulan Bintang (PBB) merupakan salah satu partai yang berdiri pada awal Reformasi yang tetap eksis hingga sekarang. Berdirinya PBB tidak terlepas dari Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI). FUI dikenal sebagai organisasi yang memperjuangkan, mempertahankan, dan melestarikan Aqidah Islamiyah umat islam Indonesia. Dalam perkembangannya FUI rutin menggelar pertemuan untuk membahas kondisi politik yang berkaitan dengan umat Islam, bahkan dibeberapa forum muncul ide mendirikan partai politik.

Pada awal Reformasi, FUI menggelar pertemuan di kediaman Anwar Harjono (Mantan Tokoh Masyumi era Orde Lama) pada 12 Mei 1998. Pada pertemuan itu dibuatlah Deklarasi Pembentukan BKUI (Badan Koordinasi Umat Islam) oleh para perwakilan 27 organisasi Islam di Indonesia seperti HMI, ICMI, PERSIS, PERTI, dan lain sebagainya.

BKUI kemudian melakukan musyawarah nasional (munas) pada 4 Juni 1998 di Jakarta. Pada munas itu sempat ada usul untuk pembentukan partai islam dengan nama Masyumi. Namun atas pertimbangan legalitas dan beban mental, nama Partai Bulan Bintang yang dipilih.

Partai ini akhirnya dideklarasikan pada 26 Juli 1998 di halaman Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru. Dengan Yusril Ihza Mahendra sebagai Ketua Umum DPP PBB. Partai ini pun sangat dikenal dengan wujud partai Masyumi baru dan sosok Yusril Ihza Mahendra yang merupakan politisi senior sejak masa Orde Baru (orba).

Visi Misi

Dilansir laman resmi PBB, partai ini memiliki sejumlah visi-misi. Untuk Visi PBB memiliki tiga poin utama yaitu:

  • Terwujudnya kehidupan masyarakat Indonesia yang Islami.
  • Tegakkan Keadilan & Kepastian Hukum.
  • Bela Umat, Bela Ulama, Bela Islam, Bela Rakyat, Bela NKRI.

Sedangkan untuk misi, dijelaskan bahwa PBB memiliki misi membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang beriman, bertaqwa, maju, cerdas, mandiri, berkepribadian tinggi, berkeadilan, berkemakmuran, kehidupan demokratis berdasarkan kerakyatan yang di pimpin oleh hikmah kebijaksanaan permusyawaratan perwakilan dan turut menciptakan perdamaian dunia berdasarkan nilai-nilai Islam.

Kiprah di Pemilu

PBB tercatat selalu mengikuti pemilu dari tahun 1999. Pada perjalanannya PBB mengalami penurunan suara yang signifikan. Partai ini bahkan sudah tidak ada di parlemen sejak tahun 2009. Dari segi peringkat perolehan suara juga demikian. Pada pemilu 1999, PBB berada diperingkat keenam dan pada pemilu 2019 berada diperingkat 14 kalah dengan partai baru seperti Perindo dan PSI saat itu.

Dari DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota juga demikian. Terjadi penurunan jumlah kursi DPRD di PBB dengan kondisi kursi DPRD yang terus bertambah setiap pemilu. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dari tabel dibawah:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline