Revolusi Industri yang terjadi di Inggris sekaligus merupakan negara di Eropa barat dan di dunia yang pertama kali mengalaminya pada abad ke 18 membawa dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia dari aspek sosial, politik, dan ekonomi di abad-abad selanjutnya.
Mengingat pada saat terjadi Revolusi Industri di Inggris, kerajaan ini sendiri mempunyai banyak koloni diberbagai belahan dunia, maupun di Asia, Afrika, dan Amerika. Yang tentu saja dengan adanya Revolusi Industri di berbagai negara Induk (bangsa Eropa) turut memengaruhi koloninya. Seperti yang terjadi dengan koloni-koloni Inggris di Asia.
Salahsatu daerah jajahan yang mengalami perubahan dari Revolusi Industri ialah India yang pada abad ke 18 yang pada saat itu terjadi penurunan jumlah penduduk yang diikuti dengan adanya kolonialisasi Inggris disana yang mendorong perekonomian disana terutama dalam bidang industri tekstil.
Kondisi Perekonomian Masyarakat India Sebelum Revolusi Industri
Pusat geografis dan ekonomi dunia Samudra Hindia adalah anak benua India itu sendiri. Banyak dari itu sangat berkembang dan sudah dominan di industri tekstil dunia sebelum penaklukan Mughal. Namun, penaklukan itu semakin mempersatukan, urbanisasi, dan komersilisasi India, terlepas dari dugaan ketergantungan finansial kekaisaran Mughal pada pertanian dan hasil pajaknya.
Bahkan pada abad ketujuh belas, ibu kota utama Mughal di Agra, Delhi, dan Lahore masing-masing memiliki populasi sekitar setengah juta dan beberapa kota pelabuhan komersial yang terdaftar di atas masing-masing memiliki 200.000 penduduk.
Urbanisasi di kota-kota lebih dari 5.000 mencapai 15 persen dari populasi. Ini jauh lebih tinggi daripada urbanisasi India pada abad ke-19 dan mengerdilkan 30.000 penduduk kota-kota kantong yang dikontrol Eropa di Asia seperti Malaka oleh Portugis dan Batavia oleh Belanda.
Total populasi di anak benua India juga bertambah, lebih dari dua kali lipat dalam dua setengah abad dari antara 54 dan 79 juta pada 1500 menjadi antara 130 dan juta kebun binatang pada 1750. Perkiraan lain sekitar 100 juta pada 1500, 140 hingga 150 juta pada 1600, dan 185 hingga 200 juta pada 1800.
India memiliki neraca perdagangan yang sangat besar dengan Eropa dan beberapa negara lainnya di Asia Barat, sebagian besar didasarkan pada produksi tekstil katun murah yang lebih efisien dan juga lada untuk ekspor. Ini pergi ke barat ke Afrika, Asia Barat, Eropa, dan dari sana melintasi Atlantik ke Karibia dan Amerika.