Lihat ke Halaman Asli

Harris Maulana

TERVERIFIKASI

Social Media Specialist

Ketika Alphard Antri Bersama si Bebek

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kelak jika pemerintah memutuskan sepeda motor wajib menggunakan pertamax, peristiwa seperti diatas sepertinya akan menjadi pemandangan yang biasa. Namun dampak yang ditimbulkan akibat regulasi tersebut jauh lebih besar dibanding sekedar membahas antrian tersebut.

Orang yang akan terkena dampak langsung regulasi ini adalah para pengguna sepeda motor. Mereka adalah para pekerja, mahasiswa, pelajar, kaum wanita, tukang ojek, pedagang keliling, dan sebagainya. Efek yang ditimbulkan tentu saja biaya transportasi akan bertambah. Para pekerja harus pandai menyisihkan dana extra, mahasiswa dan pelajar sudah pasti meminta tambahan biaya kepada orang tuanya, begitu juga kaum wanita, tukang ojek akan menaikkan tarifnya dan pedagang keliling mau tidak mau juga harus menaikkan harga jualannya jika tidak ingin rugi.

Efek yang ditimbulkan sungguh besar, seperti efek domino, hampir semua lapisan masyarakat secara tidak langsung akan terkena dampak regulasi ini. Untuk itu, sepertinya pemerintah harus berpikir ulang untuk merealisasikan kebijakannya.

Satu lagi yang perlu diperhatikan, bahan bakar jenis pertamax memiliki kandungan oktan yang lebih baik dari premium. Hal ini akan berpengaruh terhadap akselerasi dan kecepatan mesin. Sepeda motor yang selama ini dikenal sebagai "raja jalanan" akan semakin merajalela apabila menggunakan bahan bakar jenis ini. Efeknya lalu lintas akan semakin kacau dan rawan akan kecelakaan.

Jadi, biarkan saja Alphard dan mobil mewah lainnya mengantri pada jalur pertamax dan si bebek beserta sepeda motor lainnya berada di jalur premium.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline