Lihat ke Halaman Asli

Miris lihat negeriku di Televisi pagi ini

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Miris lihat negeriku di Televisi pagi ini. Kapan yah Indonesia meng-ekspor PENGUSAHA tidak meng-ekspor pembantu rumah tangga ??? ....sungguh miris, negeri hijau yang lahan yang luas tempatnya gunung emas dan seluruh dunia pun NGILER padanya tapi rakyatnya tak bisa mengola. Ibarat pepatah : Punya berlian tapi hanya jadi bantal sedangkan hidupnya makin sengsara.
Coba lihat Jepang bahan baku produksi hampir semuanya Impor termasuk impor bahan mentah dari Indonesia tapi Jualan produk jadi ke Indonesia. Juga Swiss yang terkenal dengan COKLAT-nya, padahal SWISS tak punya perkebunan Coklat tapi menjadi negara PRODUSEN COKLAT terbaik di dunia. Juga Malaysia yang hutannya sedikit tap...i tercatat sebagai pengekspor Kayu terbesar di atas Indonesia.
Lihat juga China, hampir tak ada satupun negara yang tak ada orang China-nya..dan semuanya menguasai berbagai sektor mulai dari perkebunan, perternakan, importir/eksportir, pertambangan, Bankir bahkan pemerintahan di negara yang ditinggalinya bukan jadi PEMBANTU.
Apa yang kita tidak punya ??? Lahan kosong kita luas men dari ACEH s.d Papua terbentang, tinggal angkat patok lalu diolah. Laut kita terbentang, sungai kita dimana-mana. Kasarnya, 65 tahun negeri ini merdeka baru berhasil menelurkan manusia-manusia pintar yang tak berakal...memperkaya diri sendiri bukan memperkaya negeri.
Kita lebih suka jadi tamu di negeri sendiri tak mau jadi Tuan Rumah di negeri orang. Kita cuma punya SARJANA SIAP KERJA yang Tak Punya Lapangan Kerja (visi misi pendidikan kita).
Saya yakin, Lembaga pendidikan formal inilah yang menebarkan pengangguran dimana-mana. Pencipta pekerja tapi tidak bertanggungjawab...sehingga kualitas manusianya hanya diukur dengan selembar kertas bernama Ijazah dan IPK. dan Saya salut untuk sebuah ponpes yang tidak mengeluarkan IJAZAH untuk lulusan santrinya.
Sarjana Pendidikan tidak harus semuanya jadi Guru, Sarjana Teknik tidak harus semuanya jadi tenaga Teknis, Sarjana Keparawatan/Kebidanan tidak harus semuanya jadi perawat/bidan di instansi, Sarjana Hukum juga tidak harus semuanya jadi JAKSA...masih bisa kan HANDLE Teman-Teman menjadi satu membuat peluang. Tanpa Ijazah Sarjana dan Diploma pun kita tidak akan mati men.
Kapan pula yah kita menjadi pemimpin tujuannya hanya untuk mengabdi bukan bekerja mendapatkan gaji, uang terima kasih dan uang permisi ????




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline