Terlahir sebagai orang miskin itu memang Takdir. Tetapi hidup miskin, pasti ada sesuatu yang salah di sana. Tapi jangan hawatir. Kau bisa mengubahnya. Percayalah.
Takdir adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi di alam raya ini. Umat Islam dengan sederhana mengartikan takdir sebagai segala sesuatu yang sudah terjadi.
Proses terjadinya Takdir itu adalah suatu yang sangat ghoib. Kita tak mampu mengetahui takdir kita sedikitpun. Tapi kita bisa melakukan berbagai usaha, ibarat siswa dia bisa berlatih dan berlatih, kelak saat ujian tiba barulah ia tahu hasilnya.
Dalam hiduppun demikian, kita dituntut untuk berusaha, berupaya dan berdoa. Hasilnya? Itulah takdir. Apakah ada korelasi kualitas & kuantitas kita dalam berusaha dengan keberhasilan?
Secara hukum alam kita percaya itu ada.Tapi dalam takdir semua itu terserah sang Khalik yang Maha Kuasa. Namuh kita percaya Hukum Alam adalah bagian dari Hukum Tuhan juga.
Hal seperti ini perlu kita kaitkan dengan Asa atau harapan. Asa adalah keyakinan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau terwujut kalau kita berusaha.
Asa umumnya berbentuk abstrak, tidak tampak, adanya dalam batin dan mensugesti keyakinan sesorang bahwa harapannya akan terwujud. Manusia mewujutkan asa atau harapannya menjadi nyata dengan cara berusaha dan berdoa.Tetapi soal Miskin dan Kaya beda lagi.
Menurut orang islam. Allah SWT telah membuat ketetapan bahwa diantara manusia akan ada yang kaya dan ada yang miskin (QS.17:30).
Kaya dan miskin itu adalah skenario Allah SWT, sama halnya dengan adanya orang beriman dan ada pula manusia tidak beriman (QS.64:2). Allah SWT membuat ada yang kaya dan miskin, agar manusia saling berhubungan satu sama lain.
Adanya kaya dan miskin adalah model ujian dari Allah SWT bagi manusia, sehingga pada setiap orang akan datang suatu masa diuji dengan kekayaan dan dimasa lain akan diuji dengan kemiskinan (QS.89:15-16).